Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan: Kronologi, Motif, dan Fakta Lengkap
Ketegangan terjadi setelah AKP Ulil beberapa kali melakukan tindakan tegas terhadap pelaku tambang ilegal, yang ternyata memicu ketidakpuasan
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM – Insiden tragis terjadi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat, Jumat (22/11/2024), ketika AKP Dadang Iskandar, Kabag Ops Polres, menembak rekannya, AKP Ulil Ryanto Anshari, yang menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan.
Peristiwa ini mengakibatkan Ulil tewas akibat luka tembak, sementara Dadang menyerahkan diri ke Mapolda Sumatera Barat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Berikut adalah kronologi dan fakta-fakta terbaru terkait kasus tersebut:
Baca juga: Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan: Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Tewas Ditembak Kabag Ops
1. Penembakan Terjadi di Area Parkir Polres
Kejadian berlangsung sekitar pukul 00.15 WIB di area parkir belakang kantor Polres Solok Selatan.
Saat itu, lokasi sedang sepi dan hanya ada dua orang, yaitu pelaku dan korban.
“Saat terjadi penembakan, tidak ada personel lain, hanya mereka berdua saja. Lokasinya di parkiran belakang Polres,” ujar Kasi Humas Polres Solok Selatan, Iptu Tri Sukra Martin, Jumat (22/11/2024).
Setelah mendengar suara tembakan, para personel langsung mendatangi lokasi kejadian dan menemukan Ulil tergeletak tak berdaya.
“Para personel yang mendatangi lokasi tersebut menemukan kasat reskrim yang sudah terkapar. Terdapat dua tembakan di pelipis kanan dan pipi kanan,” jelas Tri Sukra.
Korban sempat dibawa ke puskesmas terdekat, namun nyawanya tidak tertolong.
“Diduga kasat reskrim sudah meninggal dalam perjalanan menuju puskesmas. Setibanya di sana, korban dinyatakan sudah meninggal dan kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Padang,” tambahnya.
2. Dugaan Motif Terkait Tambang Ilegal
Motif sementara penembakan diduga berkaitan dengan konflik internal mengenai penanganan tambang ilegal jenis galian C di Solok Selatan.
Ketegangan terjadi setelah AKP Ulil beberapa kali melakukan tindakan tegas terhadap pelaku tambang ilegal, yang ternyata memicu ketidakpuasan di antara rekan-rekannya.
Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono, menjelaskan, “Bahwa seorang perwira (Dadang) yang juga barangkali salah satu yang kita anggap tersangka, oknum dari anggota kami, berada pada posisi kontra terhadap penegakan hukum tersebut.”
Sultan HB X Sampaikan Duka Cita untuk Affan Kurniawan, Prihatin Perubahan Demokrasi Memakan Korban |
![]() |
---|
Pesan Sri Sultan Hamengku Buwono X saat Temui Massa Aksi di Mapolda DIY |
![]() |
---|
Akhirnya Sultan Temui Massa Aksi di Halaman Mapolda DIY, Ini Kata Raja Keraton Yogyakarta |
![]() |
---|
Gending Jawa Mengalun, Tanda Sultan Keluar Temui Massa Aksi di Depan Mapolda DIY |
![]() |
---|
Situasi Terkini Polda DIY Tengah Malam, Rentetan Tembakan Kembang Api dan Gas Air Mata ke Arah Massa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.