DIY Memulai Uji Coba Bus Listrik, Dorong Transformasi Transportasi Ramah Lingkungan
Pelaksanaan uji coba ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mewujudkan transportasi umum berbasis energi terbarukan
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
Menurut Wiyos Santoso, pengadaan bus listrik ini juga bertujuan untuk mengurangi polusi udara dan suara yang ditimbulkan oleh kendaraan angkutan umum, yang selama ini sering menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran di kawasan perkotaan.
Selain itu, pengadaan bus listrik ini juga menjadi persiapan untuk penerapan kebijakan bebas kendaraan berbahan bakar fosil di ruas jalan Malioboro, yang akan diterapkan dalam waktu dekat.
“Program ini juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan kendaraan ramah lingkungan, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat,” tambah Wiyos.
Proses Pengadaan dan Uji Coba
Proses pengadaan dua unit bus listrik ini telah selesai dilaksanakan pada 19 November 2024 dengan melibatkan penyedia PT Mobil Anak Bangsa melalui pemilihan penyedia dengan E-Katalog.
Sementara itu, pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL) yang menjadi pendukung operasional bus listrik juga telah selesai pada 20 November 2024 dengan penyedia PT. QUINAD.
Tahapan uji coba operasional dimulai dengan Bimbingan Teknis yang berlangsung pada 18-19 November 2024, yang diikuti oleh kru bus dan pihak terkait lainnya.
Uji coba pertama dilakukan di lingkungan Park and Ride Bandara Adisutjipto pada 20 November 2024. Selanjutnya, bus listrik ini akan diuji coba di jalan raya selama satu bulan, guna menguji kesiapan dan kapasitas operasionalnya.
Setelah uji coba operasional, akan dilakukan evaluasi terhadap performa bus listrik, termasuk penentuan rute dan waktu operasional yang disesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan baterai.
Dinas Perhubungan DIY juga berencana untuk mengoperasikan bus listrik ini pada 2025 sebagai bagian dari program pengenalan kepada masyarakat dan untuk mendukung layanan angkutan umum perkotaan, seperti Trans Jogja.
Pada 2026, bus listrik ini rencananya akan diserahkan kepada PT AMI melalui mekanisme penyertaan modal untuk melengkapi layanan angkutan umum perkotaan Trans Jogja, dengan harapan dapat semakin memperluas jaringan transportasi ramah lingkungan di Yogyakarta.
Wiyos Santoso mengungkapkan bahwa pengadaan bus listrik dan SPKL ini bukan hanya untuk mendukung kelestarian lingkungan, tetapi juga sebagai upaya untuk memperkenalkan transportasi berbasis listrik kepada masyarakat Yogyakarta.
Ia berharap inisiatif ini dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan kota yang lebih hijau dan sehat bagi seluruh warganya.
“Semoga dengan adanya bus listrik ini, kita dapat memberikan kontribusi nyata bagi keberlanjutan lingkungan di Yogyakarta dan menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia,” pungkasnya.
Dengan adanya pengadaan bus listrik ini, Yogyakarta semakin menegaskan posisinya sebagai kota yang peduli terhadap lingkungan dan berkomitmen untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Pembukaan Tol Baru Berpotensi Tingkatkan Kunjungan ke DIY, Pemda Siapkan Strategi Atasi Over Tourism |
![]() |
---|
Kebijakan Royalti Musik Tuai Pro-Kontra, Pemda DIY Siapkan Solusi untuk UMKM |
![]() |
---|
Pemda DIY Dorong Ikan Lokal untuk Program Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Dorong Regenerasi ASN Berkualitas, Sri Sultan HB X: Tegakkan Meritokrasi yang Adil |
![]() |
---|
Bukan Sekadar Bantuan, Pemda DIY Ubah Strategi Atasi Kemiskinan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.