Pilkada 2024

Kronologi Aksi Carok di Sampang, Seorang Saksi Paslon Bupati Tewas

Insiden aksi carok terhadap salah satu saksi pasangan calon bupati di Pilkada Sampang 2024 bikin geger. 

Editor: Joko Widiyarso
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi garis polisi. 

Menurutnya, saat ini tim tengah berada di lapangan untuk terus melakukan pendalaman sekaligus pengajaran terhadap pelaku lainnya mengingat, pelaku lebih dari satu orang. 

"Kita minta doanya kepada masyarakat semoga pelaku lainnya cepat diamankan dan jalannya Pilkada 2024 di Sampang terus damai," ujarnya.

Irjen Imam juga mempertemukan kedua kubu pasangan calon Bupati Sampang. Hal itu untuk mewujudkan bersama-sama mewujudkan Pilkada damai.

Irjen Imam Sugianto mengatakan bahwa, pasca kejadian penganiayaan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan masing-masing tim pemenagan kedua Paslon Pilkada 2024 Kabupaten Sampang.  

"Dengan adanya kegiatan ini kami tidak ingin, peristiwa di Desa Ketapang Laok merembet ke kejadian berikutnya," ujarnya.

"Tim saat ini tengah berada di lapangan, kami meminta doa kepada masyarakat semoga para pelaku berhasil diamankan," pungkasnya. 

Waspada Pilkada

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf meminta pemerintah dalam hal ini Penjabat (Pj) gubernur maupun Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) selalu merasa situasi Pilkada Serentak 2024 dalam kondisi ‘under control’ atau berada di bawah kendali. Pasalnya belakangan terjadi peristiwa menghebohkan publik yang punya kaitannya dengan Pilkada Serentak 2024.

“Saya menyampaikan kepada kawan semua kita jangan selalu mengatakan semua dalam under control, tapi realitanya ketika semua sudah terjadi, maka pasti bapak ibu, termasuk Kemendagri, kepolisian akan direpotkan,” kata Dede Yusuf.

Dede Yusuf kemudian menyinggung peristiwa meledaknya speedboat yang menewaskan Benny Laos, calon gubernur Maluku Utara. 

Disusul, kejadian teranyar adanya peristiwa pengeroyokan dengan penggunaan senjata tajam (carok) terhadap saksi calon bupati Sampang di Madura hingga yang bersangkutan meregang nyawa.

Politikus Partai Demokrat ini menuturkan, kejadian di Madura itu bisa terjadi karena konon wilayah yang didatangi tim cabup tersebut merupakan daerah kekuasaan calon tertentu. 

Terlebih kultur di wilayah tersebut dikenal dengan penggunaan senjata tajam ketika berkonflik.

“Hari ini kami baru dapat informasi, ada saksi calon Bupati Sampang terbunuh di Sampang, Madura hanya gara - gara calon bupati ini timnya datang ke sebuah daerah yang mana di situ konon katanya daerah itu dikuasai calon bupati tertentu. 

Kebetulan kultur di sana ada namanya kultur yang menggunakan senjata tajam. Ini lagi ramai,” ucap dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved