Pilkada Kota Yogyakarta 2024

Paslon Hasto-Wawan Tegaskan Komitmen Selesaikan Masalah Sampah, Wujudkan Lingkungan Bersih dan Asri

Hal itu disampaikan Hasto-Wawan saat menyampaikan visi dan misi di debat kedua Pilkada Kota Yogyakarta 2024, Sabtu (16/11/2024) malam

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta nomor urut 2, Hasto Wardoyo dan Wawan Harmawan 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta nomor urut 2, Hasto Wardoyo dan Wawan Harmawan menegaskan kembali pentingnya Yogyakarta yang harus bersih sampahnya, sehat lingkungan untuk membangun SDM unggul dan berkarakter serta berbudaya. 

Hal itu disampaikan Hasto-Wawan saat menyampaikan visi dan misi di debat kedua Pilkada Kota Yogyakarta 2024, Sabtu (16/11/2024) malam, yang mengambil tema SDM, ekonomi dan budaya, 

"SDM unggul butuh lingkungan bagus, hari ini lingkungan kita masih bermasalah. Sampah jadi masalah serius di Yogyakarta," kata Hasto Wardoyo

Hasto Wardoyo menyatakan pasangan nomor urut 2 telah diberi kesempatan KPU kampanye akbar, dan memilih tidak dengan mengumpulkan manusia di Alun-Alun atau di lapangan yang berpotensi menambah masalah sampah

Pasangan Hasto-Wawan memilih mengumpulkan sampah dan mengerahkan truk untuk diangkut dan diolah. 

"Sampah harus bersih. Selain itu fokus pembangunan rumah layak huni. Karena masih ada 1.800 rumah kumuh di Yogyakarta. InsyaAllah gotong royong bedah rumah, dalam waktu cepat tak perlu tunggu APBD dan APBN," kata  Hasto Wardoyo.

Baca juga: Debat Pilkada Jogja 2024, Hasto-Wawan Beberken Strategi Turunkan Gini Ratio Kota Yogyakarta

Soal SDM, ada tantangan pelayanan penyakit katastropik.

Dominasi penduduk lansia, ada ribuan hipertensi lansia di Yogyakarta, sangat penting layanan bagi lansia dioptimalkan. 

"Harus bekerja keras untuk masalah pelayanan kesehatan ini. Perhatian pemberian beasiswa untuk KSM, juga difabel dapat beasiswa," kata Hasto Wardoyo

Ekonomi berbasis budaya, ekonomi mandiri, digerakkan dengan kreatif, berbasis budaya nusantara, ke Mataraman terus-menerus, 

"Pengalaman bela dan beli, dikombinasikan gandeng dan gendong diterapkan. Start up anak muda harus maju, berbasis budaya dan tapi jangan lupa ke Mataraman kita perjuangkan terus menerus," kata dokter Hasto Wardoyo. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved