Pilkada Kota Yogya 2024

Tawarkan Program Hunian Terjangkau di Kota Yogya, Heroe-Pena Usung Konsep Rumah Vertikal

Harga hunian yang semakin tidak terjangkau, menjadi keresahan bagi kalangan anak-anak muda di Kota Yogyakarta.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
Calon Wakil Wali Kota Yogya, Sri Widya Supena, saat ditemui di sela acara 'Ngopi Bareng Mas Pena', Senin (12/11/2024) malam. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Harga hunian yang semakin tidak terjangkau, menjadi keresahan bagi kalangan anak-anak muda di Kota Yogyakarta.

Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogya, Heroe Poerwadi-Sri Widya Supena pun menawarkan sebuah janji politik berupa hunian murah.

Namun, program yang disebarluaskan melalui baliho-baliho kampanye itu menimbulkan tanda tanya publik, terkait realisasinya ke depan akan seperti apa.

Keraguan masyarakat pun disikapi Supena, dengan memaparkan detail rencana program tersebut, jikalau nantinya memenangi kontestasi.

"Skenario kami, ketika membuat program hunian terjangkau itu, salah satunya adalah dengan konsep vertikal," katanya, Selasa (12/11/2024).

Supena mengatakan, saat ini ada ribuan warga ber-KTP Kota Yogya yang tinggal di luar kota, demi memburu harga tanah yang lebih terjangkau.

Menurutnya, pemerintah harus sigap merespons fenomena tersebut, karena sudah menjadi keresahan di kalangan anak-anak muda.

"Kebetulan, pemerintah pusat sekarang punya program 16 juta hunian, rumah subsidi. Tapi, kalau di Kota Yogya dibangun dengan bentuk landed house, jelas ngga mungkin," jelasnya.

Baca juga: Paslon Saling Cecar Soal Sampah di Debat Pertama Pilkada Kota Yogya 2024

"Dengan harga Rp150-160 juta, program itu sangat masuk akal direalisasikan di Kota Yogya, karena memang yang butuh hunian terjangkau itu di Kota Yogya sekarang," urai Supena.

Kemudian, dalam debat publik perdana Pilkada Kota Yogya 2024 tempo hari, Heroe Poerwadi juga sempat menyinggung konsep hunian vertikal yang diletakkan di atas bangunan pasar rakyat.

Supena pun tidak menampik, konsep tersebut juga mengundang tanya publik, karena selama ini memang belum pernah diterapkan di Yogyakarta.

"Kemarin kan disebut di Pasar Demangan. Jadi, nanti Pasar Demangan di atasnya hunian. Pasarnya juga jadi semakin ramai, ada aktivitas ekonomi di malam hari, seperti di (Pasar) Prawirotaman, Kranggan, atau Sentul," pungkasnya. 

Dijelaskan, konsep hunian vertikal yang cenderung minimalis, dengan desain kekinian, sedang digemari anak-anak muda di berbagai daerah.

Sehingga, ketika ditawarkan dengan banderol yang ramah di kantong penduduk Kota Yogya, ia meyakini, program itu bakal laris manis.

"Harga Rp160 juta memang cukupnya hunian vertikal. Model apartemen dua kamar, satu ruang tamu dan dapur. Minimalis dan digemari anak-anak muda," pungkasnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved