Pilkada Sleman 2024

Harapan Paguyuban Wong Cilik, untuk Sosok Pemimpin Kabupaten Sleman

Paguyuban Wong Cilik menginginkan sosok pemimpin yang menaruh kepedulian terhadap pekerjaan wong cilik atau rakyat kecil. 

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Istimewa
Sejumlah orang yang tergabung dalam Paguyuban Wong Cilik menyuarakan sikap untuk pemimpin ke depan, di Kabupaten Sleman.  

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sejumlah orang yang tergabung dalam Paguyuban Wong Cilik menyuarakan sikap aspirasi untuk sosok pemimpin Kabupaten Sleman lima tahun mendatang.

Paguyuban yang terdiri dari petani, peternak, ojek maupun pengemudi jip wisata ini menginginkan sosok pemimpin yang menaruh kepedulian terhadap pekerjaan wong cilik atau rakyat kecil. 

"Kami di sini asli dari masyarakat, Paguyuban Wong Cilik , ingin menyampaikan aspirasi dari wong cilik karena memang beberapa tahun terakhir kami merasakan kurangnya pembangunan di Sleman ," kata Budi Fernando, warga Harjobinangun, Pakem, tempo hari. 

Budi mengatakan, dari kacamata Paguyuban Wong Cilik , sejauh ini belum ada program pembangunan yang signifikan bagi masyarakat kecil.

Apalagi, 70 persen dari anggota Paguyuban ini perkejaannya adalah petani.

Saat ini, yang justru dirasakan pupuk susah dan biaya produksi pertanian mahal.

Namun harga produk hasil pertanian murah. 

Sebab itu, menurut dia, sudah saatnya berbenah.

Pemimpin Kabupaten Sleman kedepan diharapkan lebih peduli terhadap pekerjaan rakyat bawah dan tidak lagi dipimpin oleh seseorang yang berasal dari satu keluarga saja.

Ia menyuarakan slogan yang berisi kritikan terhadap pemimpin di Kabupaten Sleman yang dijabat berkelanjutan dari satu keluarga. 

"Kami mau perubahan, kami ingin mencari calon pemimpin yang lebih pro bagi kaum kecil. Kami anti politik dinasti, karena sudah terlalu lama," ujar dia. 

Sementara itu, Driver Jip Wisata Lereng Merapi, Waluyo berharap, pemimpin ke depan dapat membantu kemudahan para pelaku wisata untuk mendapatkan akses bahan bakar minyak (BBM).

Mengingat, belakangan ini pihaknya harus antre untuk memperoleh BBM.

Menurut dia, pengembangan destinasi wisata, sebenarnya sudah berjalan.

Namun ke depan perlu ditingkatkan lagi. 

"Karena harapannya lebih maju dan tertata. Misalnya lapangan parkir jip wisata diperbaiki. Sekarang ada, tapi kurang (representatif). Tempatnya seadanya. Kalau fasilitasnya diperbaiki tentu bisa lebih nyaman," ujar Waluyo.

Ia berharap, ke depan juga ada program ataupun event khusus di masa sepi wisatawan, terutama di bulan Oktober - November.

Harapannya agar wisatawan berkunjung dan aktivitas wisata tetap menggeliat.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved