Ada Pameran Pendidikan Tinggi Eropa di Yogyakarta, 62 Kampus Berpartisipasi

Delegasi Uni Eropa (EU) untuk Indonesia kembali menyelenggarakan Pameran Pendidikan Tinggi Eropa (EHEF) di Yogyakarta

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah
Pameran Pendidikan Tinggi Eropa (EHEF) yang diselenggarakan di Grha Sabha Pramana UGM, Rabu (30/10/2024) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

Tribunjogja.com Sleman - Delegasi Uni Eropa (EU) untuk Indonesia kembali menyelenggarakan Pameran Pendidikan Tinggi Eropa (EHEF) di Yogyakarta untuk kelima kalinya pada 30 Oktober 2024.

Pada tahun-tahun sebelumnya, pameran ini dikunjungi lebih dari 4.000 peserta, yang menunjukkan semakin meningkatnya popularitas pameran ini.

EHEF di Yogyakarta diselenggarakan di Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada (UGM).

Pengunjung memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan perwakilan dari 62 institusi pendidikan tinggi Eropa yang berasal dari 15 negara anggota Uni Eropa yaitu Belgia, Denmark, Jerman, Irlandia, Spanyol, Prancis, Italia, Hungaria, Belanda, Austria, Polandia, Rumania, Finlandia, Siprus, dan Swedia.

Setelah acara di Yogyakarta, EHEF akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 2-3 November 2024 untuk edisi ke-16.

“Uni Eropa dengan bangga mendukung visi Indonesia untuk mencapai Indonesia Emas 2045 dengan memperkuat hubungan di sektor pendidikan. 

“EHEF menawarkan akses untuk studi di perguruan tinggi kelas dunia di Eropa bagi pelajar Indonesia, mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi Indonesia di masa depan,” ungkap Denis Chaibi, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia.

Chaibi menambahkan, Eropa menjadi tujuan populer bagi mahasiswa dan dosen berbagai negara untuk melanjutkan studi di Eropa, termasuk dari Indonesia.

Setiap tahun, lebih dari 4.000 pelajar Indonesia studi di universitas-universitas di Eropa.

“Lebih dari 1.000 beasiswa disediakan setiap tahunnya bagi pelajar Indonesia melalui program unggulan Uni Eropa, Erasmus+, dan berbagai program beasiswa yang disediakan oleh negara anggota Uni Eropa,” tambah Chaibi.

Uni Eropa juga bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia, menyelenggarakan seminar berjudul Investing in Education: Peluang Rekayasa Hijau untuk Transisi Hijau selama EHEF di Yogyakarta.

“Investasi di bidang pendidikan sangat penting untuk membekali para pemimpin masa depan dalam transisi energi. Kami senang dapat merealisasikan inisiatif ini dengan Uni Eropa untuk merefleksikan tujuan bersama kami dalam mempromosikan kerja sama yang lebih erat di bidang pendidikan dan transisi energi,” ungkap Nidya Kartikasari, Direktur Kerja Sama Intra dan Antar Kawasan Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dalam sambutannya.

Selain itu, EHEF juga menyelenggarakan seminar tentang peluang penelitian yang didanai oleh Uni Eropa, ditujukan pada beasiswa tingkat doktoral melalui program Marie Skłodowska-Curie Action (MSCA) dan program Horizon Europe.

K.R.M.H. Tatas H.P. Brotosudarmo, Koordinator Regional untuk ASEAN, EURAXESS Worldwide, mengatakan Erasmus+ telah membuka kemitraan yang kuat antara Eropa dan Indonesia di sektor pendidikan tinggi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved