Pilkada Kulon Progo 2024

Kepala Kankemenag Kulon Progo Minta Para Penyuluh Agama Jaga Netralitas di Pilkada 2024

Kankemenag Kulon Progo terus berupaya memastikan agar seluruh jajarannya mampu menjaga netralitas selama Pilkada 2024.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Dokumentasi Humas Kankemenag Kulon Progo
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kulon Progo, Wahib Jamil saat hadir dalam kegiatan pembinaan di Kapanewon Panjatan, belum lama ini. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kulon Progo terus berupaya memastikan agar seluruh jajarannya mampu menjaga netralitas selama Pilkada 2024.

Upaya dilakukan lewat pembinaan secara gencar.

Kepala Kankemenag Kulon Progo , Wahib Jamil mengatakan asas netralitas juga wajib dimiliki oleh para penyuluh agama.

"Sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara), Penyuluh Agama harus mampu menjaga netralitas di Pilkada 2024," kata Wahib memberikan keterangannya pada Minggu (20/10/2024).

Menurutnya, Penyuluh Agama sebagai ASN harus mampu menjadi teladan di masyarakat.

Salah satunya memastikan pelaksanaan Pilkada tetap berjalan kondusif dan aman.

Wahib pun mengimbau para Penyuluh Agama agar lebih bijak dalam menggunakan media sosialnya selama masa Pilkada ini.

Sebab jangan sampai unggahan yang dibuat memicu perdebatan di masyarakat.

"Harus berhati-hati jangan sampai melanggar regulasi," ujarnya.

Meski begitu, Wahib memastikan Penyuluh Agama tetap memiliki hak pilih.

Mereka pun diimbau untuk menggunakan hak pilih tersebut dengan sebaik-baiknya di Pilkada 2024.

Ia turut mengingatkan bahwa Penyuluh Agama perlu berperan aktif untuk menginformasikan berbagai program layanan penting ke masyarakat. Informasi yang diberikan juga harus valid agar tidak membingungkan masyarakat yang membutuhkan layanan.

"Sebagai ujung tombak layanan, Penyuluh Agama harus aktif dan wajib memberikan pelayanan terbaiknya," jelas Wahib.

Penyuluh Agama Islam di Kantor Urusan Agama (KUA) Kapanewon Panjatan, Ahmad Mujib mengatakan kehadiran penyuluh agama sangat diperlukan di masyarakat. Khususnya dalam berbagai kegiatan keagamaan.

Pihaknya pun juga harus siap menghadapi berbagai dinamika persoalan di masyarakat. Apalagi permasalahan keagamaan di tiap wilayah bisa berbeda.

"Tentunya kami harus terus berupaya memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat," kata Ahmad.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved