Dinkes Kulon Progo Klaim Adanya Penurunan Angka Kematian Ibu Melahirkan Berkat Berbagai Program

Kepala Dinkes Kulon Progo, Sri Budi Utami mengatakan data tersebut diperoleh berdasarkan kajian selama 2023 lalu.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Tribunjogja.com/Alexander Ermando
Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo menyampaikan data periodik terkait dinamika kasus kematian ibu saat melahirkan.

Berdasarkan data tersebut, kasus kematian ibu di Kulon Progo diklaim mengalami penurunan.

Kepala Dinkes Kulon Progo, Sri Budi Utami mengatakan data tersebut diperoleh berdasarkan kajian selama 2023 lalu.

"Berdasarkan data, selama 2023 lalu tercatat sebanyak 25,35 kasus kematian ibu per 100 ribu kelahiran hidup," kata Budi memberikan keterangannya pada Rabu (16/10/2024).

Indikator dari data tersebut adalah jumlah kematian perempuan selama kehamilan atau 42 hari setelah melahirkan. Jumlah kematian tersebut dihitung per 100 ribu kelahiran hidup.

Menurut Budi, angka kematian ibu di Kulon Progo pada 2023 turun signifikan dibandingkan pada 2022 lalu.

Sebab saat itu tercatat sebanyak 194,7 kasus kematian per 100 ribu kelahiran hidup.

"Salah satu penyebabnya adalah pengaruh pandemi COVID-19, yang menyebabkan penanganan kesehatan tidak optimal," ungkapnya.

Baca juga: Inovasi Kemenag Kulon Progo Layani Masyarakat Lewat Program Jebol Pagar Lawanku

Seiring dengan teratasinya pandemi COVID-19, penanganan terhadap ibu melahirkan bisa kembali optimal. Menurut Budi, hal itulah yang memicu turunnya angka kasus kematian ibu.

Dinkes Kulon Progo pun melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kematian ibu.

Seperti pemberian tablet penambah darah hingga sosialisasi kesehatan reproduksi untuk remaja putri.

"Kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap calon pengantin serta pemeriksaan ibu hamil minimal 6 kali," jelas Budi.

Ia pun memastikan berbagai program tersebut terus berjalan. Harapannya, angka kematian ibu melahirkan bisa ditekan hingga seminimal mungkin, bahkan nihil.

Program-program ini pun juga berkaitan dengan upaya menurunkan angka Stunting.

Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi mengatakan penanganan Stunting menjadi prioritas dalam program pemerintah.

"Turunnya angka Stunting nantinya akan berdampak positif pada sektor lainnya, termasuk kesejahteraan masyarakat," kata Siwi.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved