Disebut Rawan Terdampak Gempa Megathrust, Ini Keresahan Warga Kotagede dan Umbulharjo 

Sebanyak dua kecamatan (kemantren) di wilayah Kota Yogyakarta masuk kategori rawan terdampak gempa megathrust.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
Dinas Kebudayaan DIY
Rumah Pesik Kotagede 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebanyak dua kecamatan (kemantren) di wilayah Kota Yogyakarta masuk kategori rawan terdampak gempa megathrust.

Kedua kemantren itu meliputi Kotagede dan Umbulharjo, yang secara geografis, lokasinya berdekatan dengan sesar opak-oya.

Ancaman gempa megathrust itupun membuat warga di Kotagede maupun Umbulharjo merasa was-was dan berharap sentuhan dari pemerintah.

Terlebih, ingatan dan trauma sebagian besar masyarakat masih sangat melekat, akibat bencana gempa bumi dahsyat pada 2006 silam.

Warga Kemantren Kotagede, Angger Worojati, mengatakan, kekhawatiran didasari pula oleh kondisi permukiman di wilayahnya.

Sebagai salah satu Kawasan Cagar Budaya (KCB) di Kota Yogyakarta, Kotagede memang banyak sekali bercokol bangunan-bangunan berusia tua.

"Banyak bangunan tua, lalu antar rumah warga dempet-dempetan. Itu yang membuat kami was-was dengan ancaman gempa bumi," tandasnya, Jumat (11/10/2024).

Kondisi tersebut, membuat warga kesulitan melakukan mitigasi, ketika sewaktu-waktu gempa bumi berskala besar kembali melanda Yogyakarta.

Karenanya, ia pun mendorong perhatian penuh dari pemerintah, atau dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Baca juga: Pemkab Bantul Tutup Peternakan Babi di Plumutan

"Mitigasinya agak susah juga, karena jalan di kampung-kampung di Kotagede itu kecil-kecil. Bahkan, banyak yang istilahnya cuma cukup dilewati satu sepeda motor saja," katanya.

"Harapan kami, sosialisasi mitigasi di wilayah kami bisa digencarkan. Misalnya, kalau terjadi gempa, jalur evakuasinya yang paling aman seperti apa, itu kan penting ya," imbuh Angger.

Terpisah, warga Kemantren Umbulharjo, Ilham TP, menyebut, wilayahnya termasuk mengalami dampak cukup parah akibat gempa bumi 2006.

Sehingga, masyarakat setempat sejatinya sudah memiliki kewaspadaan terhadap bencana, lantaran punya pengalaman sebelumnya.

"Tahun 2006 kemarin kan di Tahunan (Umbulharjo) salah satu yang paling parah di kota. Jadi, warga sudah memahami kalau lingkungannya ini rawan," terangnya.

Saat ini, lanjut Ilham, BPBD Kota Yogyakarta pun telah merealisasikan regu relawan Kampung Tangguh Bencana (KTB) di beberapa perkampungan di Umbulharjo.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved