Cerita Guru Honorer di Cimahi Rela Memulung Karena Gajinya Tak Cukup untuk Penuhi Kebutuhan Keluarga

TRIBUNJOGJA.COM, CIMAHI - Sudah 36 tahun Pak Alvi menjalani profesi sebagai guru honorer di salah satu sekolah di Kota Cimahi.

Pekerjaan itu dijalani sepenuh hati meski gaji yang diterimanya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Untuk menutupi kekurangan biaya hidup, Pak Alvi memilih untuk memulung barang rosok sepulang mengajar.

Pekerjaan menjadi pemulung itu dijalaninya tanpa rasa malu.

Guru honorer tersebut mengaku pekerjaan sebagai pemulung tak ada yang salah, baginya yang terpenting adalah pekerjaan itu halal.

Dari memulung barang rosok, Pak Alvi bisa mendapatkan tambahan uang untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya sebesar Rp 50 ribu per minggu.

Sosok Pak Alvi belakangan viral di media sosial setelah videonya diunggah oleh warganet.

Salah satunya oleh akun @duniapunyacerita_ di TikTok.

Baca juga: Beringharjo Great Sale Semarakkan HUT ke-268 Kota Yogyakarta, Begini Cara Aksesnya

Dalam unggahanya, akun tersebut  menuliskan caption:

"36 tahun Pak Alvi jadi guru honorer, upahnya tak cukup untuk sambung hidup. Mau tak mau selesai mengajar Pak Alvi langsung pergi memulung," tulis dalam video.

"Tak jarang ia bertemu dengan muridnya ketika memulung, namun ia bersyukur murid-muridnya masih menghargai dan menegur Pak Alvi. #OrangBaik guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, Pak Alvi hanyalah salah satu dari guru honorer kurang beruntung," lanjutnya.

Sementara itu dikutip dari Tribun Jabar, Pak Alvi mengaku gaji yang diterimanya sebagai guru honorer tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Untuk menambah pemasukan, Pak Alvi akhirnya memilih untuk menjadi pemulung.

Baginya, yang terpenting pekerjaan yang dijalani itu halal.

"Tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari, makanya saya inisiatif pulang sekolah mulung," kata Alvi ketika ditemui di Polres Cimahi, Kota Cimahi, Senin (7/10/2024).