Indonesia Deflasi 5 Bulan, Sandiaga Uno Tetap Optimis Target Kunjungan Wisatawan Terpenuhi
Meski deflasi sering kali dikaitkan dengan pelemahan daya beli, Sandiaga memastikan bahwa hal tersebut bukan faktor utama dalam situasi saat ini.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, optimis jika target kunjungan wisatawan, baik mancanegara maupun domestik, akan tercapai meski Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut,
Menurut Sandiaga, hingga Agustus 2024, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara telah mencapai lebih dari 9 juta, mendekati target sebanyak 14 juta kunjungan wisatawan pada akhir tahun.
Sementara itu, pergerakan wisatawan domestik telah mendekati 700 juta dari target lebih dari 1 miliar kunjungan.
"Ini (deflasi) perlu kita waspadai, namun jumlah wisatawan ini sekarang masih bertumbuh cukup baik. Tapi jika daya beli semakin melemah, tentunya akan berdampak pada pariwisata," ujar Sandiaga saat mengunjungi Taman Wisata Kyai Langgeng di Kota Magelang, Minggu (6/10/2024).
Meski deflasi sering kali dikaitkan dengan pelemahan daya beli, Sandiaga memastikan bahwa hal tersebut bukan faktor utama dalam situasi saat ini.
Karenanya juga perlu dilakukan pendalaman terkait pemicu deflasi dalam beberapa bulan terakhir.
"Kita harus pastikan bahwa deflasi ini bukan karena pelemahan daya beli, tapi justru karena pengendalian inflasi," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, terjadi deflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,06 pada Agustus menjadi 105,93 pada September 2024.
Baca juga: Sandiaga Uno Optimis Sektor Kreatif Indonesia Alami Peningkatan di 2025: Dipimpin Drahor
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan deflasi bulan ini lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya yakni 0,03 persen
"Deflasi pada bulan September 2024 ini terlihat lebih dalam dibandingkan bulan Agustus 2024 dan ini merupakan deflasi kelima pada tahun 2024 secara bulanan," kata Amalia dalam Rilis BPS, Selasa (1/10/2024).
Amalia menyatakan, kelompok penyumbang deflasi bulanan ini terbesar dari makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,59 persen dengan andil 0,17 persen.
Selain itu, komoditas yang memberikan andil inflasi yakni ikan segar 0,02 persen, kopi bubuk sebesar 0,02 persen.
Kemudian, biaya kuliah akademi atau perguruan tinggi, tarif angkutan udara dan sigaret kretek mesin (SKM) yang memberikan andil masing-masing sebesar 0,01 persen.
Amalia bilang, deflasi sebesar 0,12 persen ini didorong oleh komponen harga bergejolak yang mengalami deflasi sebesar 1,34 persen.
Komponen ini memberikan andil deflasi sebesar 0,21 persen.
Selain itu, komponen harga diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 0,04 persen dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah bensin.
"Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, daging ayam ras dan tomat," tuturnya. (*)
Kenangan Ayah Tiwi, Pegawai BPS Asal Magelang Korban Pembunuhan di Maluku |
![]() |
---|
Warga Tegalrejo Magelang Hilang 2 Pekan, Jasadnya Ditemukan di Kebun Penuh Semak Belukar |
![]() |
---|
Tradisi Saparan Lereng Gunung Andong, Warga Mantran Wetan Magelang Kirab Tumpeng dan Ingkung |
![]() |
---|
Lomba Bapak-bapak Masak Nasi Goreng Magelangan di Pemkab Magelang |
![]() |
---|
Kabar Terbaru Kasus Warga Magelang Pegawai BPS Dihabisi di Rumah Dinas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.