Pilkada Kulon Progo 2024

Genjot Pariwisata dan Industri Manufaktur Kulon Progo, Novida Bakal Optimalkan YIA

Yogyakarta International Airport (YIA) merupakan satu-satunya bandara internasional di Jawa Tengah dan DIY.

Istimewa
Calon Bupati Kulon Progo, Novida Kartika Hadhi 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Yogyakarta International Airport (YIA) merupakan satu-satunya bandara internasional di Jawa Tengah dan DIY.

Bandara yang terletak di Kabupaten Kulon Progo tersebut merupakan pintu masuk wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara.

Menurut Calon Bupati Kulon Progo, Novida Kartika Hadhi, keberadaan YIA di Kulon Progo merupakan potensi yang perlu dimaksimalkan, terutama untuk meningkatkan pariwisata.

Pasalnya Kulon Progo juga memiliki beragam destinasi wisata. Sehingga pihaknya ingin meningkatkan investasi ke sektor pariwisata.

“Karena potensi wisata Kulon Progo juga menarik. Menoreh misalnya, itu luar biasa, tidak kalah dengan Ubud, Bali. Ini kan bisa jadi destinasi wisata. Kulon Progo juga punya pantai, ya memang karakternya berbeda, pasir hitam. Tetapi dengan pengembangan destinasi, saya yakin bisa meningkatkan pariwisata Kulon Progo,” katanya, Selasa (24/09/2024).

Tidak hanya pariwisata, YIA juga bisa dioptimalkan sebagai sarana distribusi produk Kulon Progo.

Sebab, pihaknya juga ingin menggenjot investasi manufaktur.

 Ia menilai, industri manufaktur Kulon Progo masih bisa dikembangkan.

“Harapannya dengan adanya YIA, industri manufaktur bisa berkembang, karena kan distribusi bisa memanfaatkan YIA,” lanjutnya.

Baca juga: Jurus Novida Kartika Hadhi Kuatkan Ekonomi dan Entaskan Kemiskinan Kulon Progo Berbasis Kalurahan 

Selain industri manufaktur, Novida menyebut pertanian juga menjadi potensi Kulon Progo.

Hal itu karena lahan pertanian di Kulon Progo masih luas. 

Untuk itu, teknologi pertanian harus dikembangkan. Dengan adanya teknologi dan pertanian modern, produktivitas pertanian di Kulon Progo akan meningkat.

Harapannya, Kulon Progo tidak hanya sekadar menjadi lumbung pangan DIY, tetapi juga kuat dari sisi bisnis pertanian.

“Makanya investasi pertanian dan pangan juga diperlukan. Saat ini tidak bisa hanya sekadar menanam, nanti waktunya panen ya panen. Harus ada rekayasa dan metode pertanian terkini, sehingga nanti arahnya bisnis. Generasi muda juga perlu dikenalkan dengan pertanian, agar adaptasi teknologi lebih cepat,” terangnya.

Ia optimis pembangunan ekonomi di Kulon Progo bisa digenjot.

Namun, butuh dukungan dari kalurahan agar program-program yang ia gagas bisa linear.

 Itulah sebabnya, berbagai program peningkatan ekonomi, pengentasan kemiskinan, hingga sampah difokuskan di kalurahan.

“Untuk bisa membangun Kulon Progo, kita perlu nyawiji, bergotong royong, bersama-sama,” imbuhnya. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved