Forpi Kota Yogyakarta Temukan Sampah Menumpuk di Pasar Terban Yogyakarta

Sampah menumpuk cukup banyak di bagian depan hingga mendekati sisi jalan. Bau menyengat tercium ketika melintasi lokasi ini. 

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa
Tumpukan sampah berserakan di sekitaran Pasar Terban, Kota Yogyakarta, Kamis (26/9/2024) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta melakukan pemantauan sejumlah titik yang masih menjadi langganan tempat pembuangan sampah liar di Kota Yogyakarta. 

Dari hasil pemantauan pada Rabu (25/09/2024) kemarin, salah satunya yakni di lokasi Pasar Terban Kota Yogyakarta, Jalan C. Simanjuntak, Terban, Gondokusuman, Kota Yogyakarta. 

Anggota Forpi Kota Yogyakarta, Baharuddin Kamba, mengatakan meski pada beberapa waktu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kota Yogyakarta telah mengangkut sampah liar di lokasi tersebut, namun hingga kemarin tumpukan sampah liar masih ada. 

"Tidak hanya sampah liar, di sekitar lokasi Pasar Terban yang akan direnovasi tersebut juga terdapat sejumlah kendaraan roda empat maupun roda terpakir," katanya, Kamis (26/9/2024).

Bahkan menurut dia, kendaraan roda empat plat merah pun terparkir di lokasi yang berada di sebelah barat SMA Negeri 6 Yogyakarta tersebut.

Padahal, spanduk larangan membuang sampah dan larangan parkir di lokasi itu masih terpasang oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah (Disperindag) Kota Yogyakarta. 

Baca juga: Marak Tumpukan Sampah di Depo, DLH Kota Yogya Sebut Mesin di TPS 3R Kranon dan Nitikan Sempat Rusak

Sampah menumpuk cukup banyak di bagian depan hingga mendekati sisi jalan. Bau menyengat tercium ketika melintasi lokasi ini. 

"Tidak terlihat adanya petugas yang berjaga atau mengangkut sampah-sampah tersebut. Kegiatan pembangunan fisik terpantau belum dimulai, baru pembongkaran bangunan lama saja yang sudah selesai. Tidak ada aktivitas pembangunan diarea itu," jelasnya.
 
Forpi Kota Yogyakarta meminta kepada dinas terkait untuk segera melakukan tindakan preventif misalnya menutup sementara lokasi tersebut dengan seng. 

Karena jika tidak segera ditutup sementara dengan seng, maka dikhawatirkan lokasi tersebut akan dijadikan lokasi pembuangan sampah liar terus-menerus dan akan muncul parkir liar di lokasi itu. 

"Padahal, tidak jauh di lokasi tersebut terdapat sejumlah sekolah, yakni SMP Negeri 8 Kota Yogyakarta dan SMA Negeri 6 Yogyakarta," ujarnya.

Menurut Kamba, jangan sampai proses belajar-mengajar para siswa dan guru terganggu karena bau menyengat dari sampah liar yang menumpuk. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved