Rangkuman Materi PAI Kelas 7 SMP Bab 10 Kurikulum Merdeka: Andalusia sebagai Kota Peradaban Islam

Kejayaan Islam di Spanyol ditunjukkan dengan beberapa perkembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan fisik.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 7 SMP
Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka 

TRIBUNJOGJA.COM – Sejarah Islam menggambarkan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia dari waktu ke waktu dalam membangun peradaban yang dihasilkan kaum muslimin. 

Pada bab 10 ini berisikan materi tentang Andalusia sebagai Kota Peradaban Islam di Barat (756 – 1031 M)

Materi ini dilansir dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti karya Rudi Ahmad Suryadi dan Sumiyati.

Pada materi ini, siswa diharapkan mampu menjelaskan perkembangan sejarah dan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah di Andalusia.

Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka
Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka 

Berikut di bawah ini penjabaran materi Pendidikan Agama Islam Kurikulum Merdeka Kelas 7 SMP Bab 10

A. Bani Umayyah di Andalusia

Islam masuk di Andalusia tahun 92 H.

Saat itu Andalusia dikuasai oleh orang-orang Goth (Gothic).

Mūsa’ bin Nusayr sebagai gubernur Afrika Utara mengirim pasukan yang dipimpin oleh Panglima Tariq bin Ziyad pada tahun 710 M untuk melakukan penaklukan ke wilayah ini.

Mereka tidak mendapatkan perlawanan yang intensif dari penguasa setempat.

Hal ini didukung oleh situasi lemahnya politik pemerintahan dan rakyat tidak mendukungnya.

Pasukan tersebut memperoleh keberhasilan pada tahun 712 M.

Pasukan yang dipimpin oleh Mūsa’ bin Nusayr berhasil menuju Andalusia melalui jalan lain yang tidak dilalui oleh Tāriq bin Ziyād dan pasukannya.

Pantai barat semenanjung Spanyol yakni Sevilla dan Merida berhasil ditaklukan.

Kemudian mereka bertemu dengan pasukan Tāriq di Toledo.

Dua pasukan bergabung.

Daerah taklukan meluas hingga ke Utara seperti Barcelona, Terrofona, dan Saragossa. 

Pada tanggal 15 Mei 756 M., ‘Abd al-Rahmān al-Dakhīl memproklamirkan berdirinya Imārah Umayyah II di Andalusia (Spanyol).

Hal ini menandakan secara resmi dimulainya kekuasaan kedua dari Dinasti Umayyah yang lepas dari Abbasiyyah di Baghdad.

Sejak masuk ke Spanyol, wilayah ini menjadi wilayah provinsi Islam di bawah Bani Umayyah di Damaskus.

Namanya diganti dengan sebutan Andalusia.

Pemerintah pusat Damaskus menempatkan seorang wali di Spanyol. 

Wali pertamanya adalah anak Mūsā’ bin Nusayr yang bernama ‘Abd al-Azīz.

Setelah ‘Abd al-Azīz wafat, kepemimpinannya dilanjutkan oleh Muhammad bin Yazid sebagai penguasa Afrika Utara dan Spanyol.

Penduduk Spanyol merasa bahagia dan memperoleh kemakmuran di bawah pemerintah Islam.

Pada tahun 750 M, seorang pemuda keturunan Bani Umayyah yang bernama ‘Abd al-Rahmān lolos dari kepungan Bani Abbas.

Dia berhasil membangun kekuasaan Bani Ummayah di Spanyol, sehingga di juluki dengan ‘Abd al-Rahmān al-Dakhīl yang artinya ”pendatang baru.”

Sebagai bentuk mempertahankan Spanyol dari serangan musuh, ‘Abd al-Rahmān al-Dakhīl membangun sebuah angkatan bersenjata yang kuat dan terlatih yang terdiri atas 40.000 prajurit bayaran dari bangsa Barbar.

Baca juga: RANGKUMAN Materi PAI Kelas 7 SMP Pendidikan Agama Islam, Tugas dan Hikmah Beriman kepada Malaikat

B. Kejayaan Islam di Andalusia

Baghdad, Konstantinopel, dan Cordova merupakan tiga kota yang menjadi pusat kebudayaan dunia saat itu. 

Kejayaan Islam di Spanyol ditunjukkan dengan beberapa perkembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan fisik. 

Ilmu pengetahuan berkembang pada bidang filsafat, seni, sastra, agama, dan sains.

Pembangunan gedung-gedung, seperti pembangunan kota, istana, masjid, pemukiman dan taman-taman menjadi pembangunan fisik yang sangat menonjol.

Pembangunan yang megah terdapat pada kota al-Zahrā, masjid Cordova Istana Ja’fariyah di Saragosa, masjid Sevilla, tembok Toledo, istana al-Ma’mūn, dan istana al-Hamrā di Granada.

Cordova adalah ibu kota Spanyol sebelum Islam kemudian diambil alih oleh Bani Umayyah.

Cordova dibangun dan diperindah.

Di kota itu, ada sisa-sisa kekuatan Arab dan pemikir Islam.

Beberapa bangunan dengan arsitektur Islam yang kental, seperti menara Giralda, Alcazar Sevilla, Menara Emas Torre del Oro terdapat di Sevilla.

 

C. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

Kebudayaan yang paling menonjol terlihat pada munculnya para ilmuwan dengan masing-masing keahlian di bidangnya. 

a. Bidang Fikih

Mazhab Maliki menjadi aliran fikih yang populer. Di antara ulama fikih yang terkenal adalah Ziyād ibn ‘Abd al-Rahmān. Ilmu ini dikembangkan kemudian oleh Ibn Yahya.

b. Bahasa dan Sastra

Bahasa Arab menjadi bahasa resmi dan administrasi dalam pemerintahan Islam di Spanyol.

Ulama yang terkenal dalam bidang bahasa Arab di antaranya Ibn Malik. 

Pada bidang sastra muncul beberapa tokoh penting. Ibn ‘Abd al-Rābbih, merupakan pujangga yang sezaman dengan ‘Abd al-Rahmān III.

c. Bidang Seni dan Musik

Tokoh terkenal dalam bidang seni musik, yaitu al-Hasan ibn Nāfî yang dikenal dengan Ziryāb (789-857 M).

d. Bidang Filsafat

Ibn Bājah dengan nama aslinya Abu Bakr Muhammad ibn al-Sāyig merupakan tokoh utama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol.

Pada akhir abad 12 M, muncul seorang ahli filsafat dalam Islam yaitu Ibn Rusyd (Averroes) dari Cordova.

e. Bidang Sains

Dalam ilmu kimia dan astronomi, muncul tokoh terkenal yaitu ‘Abbās ibn Farnās.

Ibrāhîm ibn Yahyā al-Naqqās merupakan ahli dalam astronomi.

Dalam bidang obat-obatan, yakni Ahmad ibn Ibas dari Cordova.

f. Bidang Sejarah

Tokoh ilmuwan geografi yang terkenal diantaranya adalah Abu ‘Ubayd Abdullāh bin ‘Abd al-‘Azīz al-Bahri dan Abu Hāmid Muhammad al-Mazīni. 

 

D. Memetik Nilai Islmai dalam Sejarah Bani Umayyah di Andalusia

Setelah mempelajari isi sejarah, tentu terdapat hikmah yang dapat digunakan sebagai bekal untuk membangun masa depan, di antaranya:

a. Mencintai kebudayaan Islam dengan rasa bangga terhadap karya peradaban Islam di masa lalu

b. Teori-teori sejarah kebudayaan Islam dapat dimanfaatkan dan diterapkan memahami permasalahan kehidupan baik masa kini maupun masa yang akan datang.

c. Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi.

d. Kedewasaan dalam berpikir dapat ditumbuhkan, seperti sikap arif dan bijaksana.

 

Meskipun sudah berabad-abad lalu, kisah Andalusia masih relevan hingga saat ini. 

Keteladanan dari sejarah diharapkan dapat menjadi inspirasi positif untuk menyelesaikan dan menyikapi kehidupan di masa kini. ( MG Maryam Andalib )

Baca juga: Tema Gibah dan Tabayun: RANGKUMAN BUKU Pelajaran Agama Islam SMP Kelas 7 Bab 8

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved