Beruntungnya Jadi Wanita, Ini 6 Keistimewaan Perempuan dalam Islam

Tidak sekadar pendamping hidup, wanita memiliki kedudukan tinggi dalam Islam. Artikel ini membahas hak, peran, dan keutamaan perempuan.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
pixabay
Ilustrasi seorang muslimah yang sedang berpose didepan kamera (Pixabay) 

TRIBUNJOGJA.COM- Islam adalah agama yang sangat memuliakan wanita.

Sejak diturunkannya Al-Qur’an, kedudukan perempuan diangkat dari keterpurukan budaya jahiliyah yang dahulu menyepelekan keberadaannya.

Bahkan, dalam Al-Qur’an, Allah SWT mengabadikan satu surah khusus dengan nama An-Nisa (perempuan).

Hal ini menegaskan betapa wanita memiliki kedudukan yang istimewa di sisi Allah SWT .

Berikut adalah beberapa keistimewaan wanita dalam perspektif Islam.

1. Wanita Salihah adalah Perhiasan Dunia

Rasulullah SAW bersabda dalam salah satu hadis sahih

اَلدُّنْيَا مَتَاعٌ، وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

Latin: Ad-dunya mataa'un, wa khairu mataa'id-dunya al mar'atus shalihah

Artinya: “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri yang shalihah.” (HR. Muslim)

Perempuan diibaratkan sebagai perhiasan yang harus dijaga dan dirawat.

Keindahan wanita bukan hanya tampak dari fisiknya, melainkan juga dari akhlak, hati, dan pikirannya.

Karena itulah Allah memberikan amanah kepada laki-laki untuk menjaga perempuan

Hal ini, juga tercantum dalam firman Allah SWT di QS. An-Nisa ayat 34.

اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْۗ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُۗ وَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًاۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا 

Latin: ar-rijâlu qawwâmûna ‘alan-nisâ'i bimâ fadldlalallâhu ba‘dlahum ‘alâ ba‘dliw wa bimâ anfaqû min amwâlihim, fash-shâliḫâtu qânitâtun ḫâfidhâtul lil-ghaibi bimâ ḫafidhallâh, wallâtî takhâfûna nusyûzahunna fa‘idhûhunna wahjurûhunna fil-madlâji‘i wadlribûhunn, fa in atha‘nakum fa lâ tabghû ‘alaihinna sabîlâ, innallâha kâna ‘aliyyang kabîrâ

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved