Rangkaian Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta Dimulai, Diawali Prosesi Numplak Wajik
Tradisi numplak wajik di Panti Pareden, Kompleks Magangan menandai dimulainya rangkaian Hajat Dalem Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Sebelumnya, upacara numplak wajik dibuka dengan doa yang dipimpin abdi dalem konco kaji.
Jodhang atau landasan gunungan mulai dipersiapkan. Alunan gejog lesung yang membawakan gendhing Tudhung Setan pun dimainkan.
Selanjutnya, adonan wajik dituang pada jodhang lalu rangka Gunungan Putri dipasang.
Lalu, terdapat prosesi mengoles singgul atau dinglo bengle oleh abdi dalem keparak pada jodhang. Sinjang songer atau kain panjang dililitkan pada rangka gunungan.
Setelah selesai diisi wajik, Gusti Mangkubumi lantas menyematkan kain warna putih biru bermotif Bangun Tulak sebagai simbol tolak bala setelah mustaka atau bagian atas Gunungan Putri yang dipasang oleh Kanca Abrit.
Alunan gejog lesung pun berhenti menandai prosesi numplak wajik telah selesai.
Sisa singgul atau lulur herbal kemudian dibagikan kepada abdi dalem dan masyarakat yang hadir di luar Panti Pareden.
Prosesi inilah yang dinanti dan menjadi rebutan warga.
Setelah mendapatkan singgul, warga lalu mengoleskannya di belakang telinga dan anggota tubuh lainnya.
"Singgul itu tolak bala terdiri dari dinglo bengle ditumbuk jadi kuning. Biasanya kalau ada mantenan, sripah, dan nyebar udhik-udhik juga ada itu tolak bala. Dioleskan di belakang telinga, sekitar kaki dan tangan. Ini kayak nolak sawan. Singgul terbuat dari tepung beras, kunir dan kencur yang ditumbuk yang digunakan sebagai pelapis landasan setelah wajik diletakkan dalam kerangka gunungan," tutur Carik Kawedanan Radya Kartiyasa Keraton Yogyakarta, Nyi Raden Riya Noorsundari.
Puncak rangkaian Hajat Dalem Grebeg Maulud dilakukan upacara gunungan gerebeg maulid yang akan disampaikan ke empat lokasi.
Grebeg Maulud Sendang Lembu Suro Klaten Dibuka dengan Terbangkan Burung Perkutut |
![]() |
---|
Bukan Dirayah, Nyadhong Gunungan Garebeg Mulud Keraton Yogyakarta Ajak Warga Sabar Menerima Berkah |
![]() |
---|
Antusiasme Masyarakat Berburu Berkah di Grebeg Maulud Tahun Dal |
![]() |
---|
Penampakan Gunungan Brama di Grebeg Maulud 2025 Kraton Yogyakarta, Hanya Keluar 8 Tahun Sekali |
![]() |
---|
Ritual Raja Kraton Yogyakarta Jejak Tumpukan Bata Rangkaian Maulud Nabi Muhammad |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.