Markas Damkar Godean Dirampok

Polisi Masih Kumpulkan Petunjuk, Kasus Perampokan Bersajam di Markas Damkar Godean

Aparat Reskrim Polsek Godean masih mengumpulkan petunjuk untuk mengungkap kasus perampokan disertai penganiyaan di markas Damkar Godean.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin
Kantor Damkar Sleman yang berada di wilayah Godean terlihat sepi pasca insiden perampokan yang terjadi Jumat (13/9/2024) dinihari. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Aparat Reskrim Polsek Godean, Polresta Sleman masih mengumpulkan petunjuk yang diperlukan, untuk mengungkap kasus perampokan disertai penganiyaan di markas Pemadam Kebakaran (Damkar) di wilayah Godean, Kabupaten Sleman

Kasus kriminalitas ini mendapat sorotan dan perhatian masyarakat, karena jarang terjadi dan korbannya adalah petugas di markas pemadam kebakaran. 

Panit Reskrim Polsek Godean, Ipda Sumantri mengungkapkan, pihaknya sejauh ini masih melakukan penyelidikan perkara tersebut, dengan mendatangi lokasi kejadian maupun pemeriksaan terhadap saksi-saksi.

Ada 4 saksi, termasuk korban yang sudah diperiksa.

Namun, pihaknya masih belum menemukan titik terang terduga pelaku dan berupaya mengumpulkan petunjuk lain. 

"Untuk sementara belum. Masih penyelidikan mencari petunjuk," kata Sumantri, dihubungi Sabtu (14/9/2024). 

Kasus perampokan disertai penganiayaan di markas Damkar Godean ini seperti telah direncanakan.

Kronologi peristiwa bermula ketika 4 petugas sedang piket jaga di markas Damkar Godean di Senuko, Kalurahan Sidoagung, Jumat (13/9) dinihari.

Sekira pukul 02.35 WIB, petugas mendapat laporan dari call center damkar Induk Sleman terkait laporan ular masuk ke rumah warga di daerah Jomboran, Sendangagung, Minggir. 

Tiga petugas piket di markas damkar Godean diberangkatkan mendatangi laporan kedaruratan itu.

Sedangkan markas hanya dijaga seorang diri oleh korban, Triyono, yang merupakan komandan regu piket.

Hanya berselang sekira lima menit, setelah tiga petugas berangkat, markas damkar tiba-tiba disatroni oleh 6 orang tak dikenal.

Para pelaku melakukan pengancaman menggunakan senjata tajam (sajam) jenis celurit.

Triyono disekap, mulutnya dilakban, dipukuli hingga memar dan barang berharganya dirampas.

Belakangan, laporan kedaruratan ular kobra masuk rumah di Jomboran, Sendangagung, Minggir ternyata fiktif.

Pelapor, yang mengatasnamakan Ria, nomornya sudah tidak bisa dihubungi. 

Sumantri mengatakan, pihaknya tengah mengumpulkan petunjuk, selain meminta keterangan saksi juga mencari rekaman CCTV yang berada di seputar lokasi kejadian.

Menurut dia, di seputar lokasi kejadian berjarak sekitar 30-50 meter terdapat kamera pengintai yang kini dalam proses pengecekan.

Pihaknya juga meminta keterangan saksi lain, dari petugas keamanan di kantor Kapanewon Godean. Mengingat kantor Kapanewon dengan Markas Damkar bersebelahan. 

"Untuk yang jaga malam di Kapanewon, hasil interogasi ditempat, beliau tahu ada kejadian setelah korban lari minta tolong ke beliau," katanya.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved