Begini Kegiatan Belajar di SMPN 3 Berbah Sleman Pascainsiden Ratusan Siswa Keracunan Diduga MBG

Anak-anak SMPN 3 Berbah Sleman yang pada Rabu (27/8) sempat bergejala telah kembali masuk ke sekolah seperti biasa. 

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
Istimewa
KBM NORMAL: Foto dok ilustrasi gapura masuk ke SMPN 3 Berbah. Ratusan siswa SMP ini keracunan diduga akibat MBG. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMP Negeri 3 Berbah dilaporkan kembali normal setelah insiden keracunan yang dialami ratusan siswa. 

Kejadian keracunan di SMPN 3 Berbah pada Rabu (27/8/2025), diduga akibat mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis Gizi (MBG).

Peristiwa tersebut sempat menimbulkan kepanikan. Pihak ekolah bersama Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Berbah kemudian memberikan pertolongan demi keselamatan siswa. 

Kondisi para siswa dilaporkan telah pulih dan bisa beraktivitas normal. 

"Pembelajaran hari ini berjalan normal, alhamdulillah setelah pengobatan dari Puskesmas kemaren, anak-anak hari ini kembali beraktifitas seperti biasa," kata Kepala SMPN 3 Berbah, Siti Rochmah Nurwati, Kamis (28/8/2025). 

Menurut dia, KBM berjalan normal di sekolah. Tidak menerapkan pembelajaran jarak jauh atau online.

Anak-anak SMPN 3 Berbah Sleman yang pada Rabu (27/8) sempat bergejala telah kembali masuk ke sekolah seperti biasa. 

Terkait penyebab ratusan siswa bergejala mual, pusing hingga diare ini, Siti mengaku belum mengetahuinya. 

"Belum (tau), kita masih dalam posisi menunggu hasil lab ini," katanya. 

Sebagimana diketahui 137 orang, dengan rincian 135 siswa dan 2 guru SMP Negeri 3 Berbah mengalami gejala keracunan pada Rabu (27/8) pagi.

Penyebab keracunan masih dalam pemeriksaan, namun diduga kuat akibat sehari sebelumnya mengonsumsi MBG dengan menu nasi kuning, telur dadar, abon,tempe kering, timun dan jeruk. 

Para siswa dan guru yang bergejala langsung mendapatkan penanganan medis di sekolah oleh pada tenaga medis dari Puskesmas Berbah.

Dalam peristiwa tersebut, mayoritas berhasil ditangani di sekolah. Sedangkan lainnya ada yang rawat jalan di RSUD Prambanan 1 orang, dan 2 orang rawat jalan di Puskesmas Berbah

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman, dr. Khamidah Yuliati mengatakan, sesuai dengan SOP penanganan keracunan pangan, sampel makanan yang dicurigai, tentu telah diambil.

Sampel diambil kemudian dikirim Dinas Kesehatan melalui bidang Farmasi dan Kesehatan makanan, minuman (Farmakmin). 

"Iya, sampel dikirim oleh dinkes yang membidangi farmakmin," kata Yuli.(*) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved