Berita Klaten Hari Ini
Sambang Warga ke Desa Joton, Bupati Dapat Keluhan Soal Saluran Irigasi dan Batas Jalan
Kegiatan Sambang Warga juga dilaksakan untuk mendengarkan keluhan dan menampung aspirasi masyarakat desa setempat.
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menggelar kegiatan Sambang Warga di Desa Joton, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten , Jawa Tengah, pada Rabu (11/9/2024).
Kegiatan Sambang Warga itu digelar untuk bersilahturahmi kepada masyarakat setempat sambil menghadirkan sejumlah pelayanan publik, semisal cek kesehatan, pelayanan administrasi kependudukan, perpustakaan keliling, hingga bazar UMKM.
Selain itu, kegiatan Sambang Warga juga dilaksakan untuk mendengarkan keluhan dan menampung aspirasi masyarakat desa setempat.
Adapun pada kegiatan siang itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani, mendapatkan sejumlah keluhan dari warga Desa Joton. Keluhan terkait saluran irigasi hingga jalan desa itu disampaikan oleh Kepala Desa Joton, Aris Gunawan.
"Di Desa Joton sebagian besar saluran irigasi mengalami perubahan dan pergeseran akibat terkena jalan tol. Maka kami atas nama warga petani Desa Joton memohon kepada Ibu Bupati untuk memberikan fasilitas pembangunan sedotan atau sukresi irigasi untuk meningkatkan debit saluran lahan pertanian dengan luas sekitar 25 hektar lebih," ungkap Aris, Rabu (11/9/2024).
Pada kesempatan itu, Aris juga meminta Pemkab Klaten bisa membantu warga Desa Joton untuk merubah status lahan.
Lantaran, ada sekitar 50 KK warga Desa Joton yang terdampak relokasi tol Jogja-Solo yang saat ini menempati lahan zona hijau.
"Kemarin warga menemui kami agar aspirasinya bisa disampaikan ke Bupati Sri Mulyani. Yakni meminta untuk bisa difasilitasi perubahan status lahan dari zona hijau ke zona kuning. Harapannya nanti bisa dipetak-petakkan sehingga muncul sertifikat SHM," ucapnya.
Di sisi lain, warga Desa Joton juga minta Pemkab Klaten atau DPUPR Kabupaten Klaten agar membangun batas jalan di Jalan Kaliworo, Desa Joton.
Sebab, jalan tersebut dikatakan sering terjadi kecelakaan lalu lintas, semisal mobil masuk ke sawah.
"Karena jalannya itu mepet, jadi kalau ada persimpangan dua truk lewat harus hati-hati. Sering ada truk yang masuk ke sawah atau ke sungai, bahkan ada juga pesepeda yang masuk sawah karena terpepet kendaraan lain," jelas dia.
Disebutkan jalan yang tidak memiliki batas jalan itu sepanjang 300 meter dan memiliki medan yang curam.
Adapun terkait sejumlah permintaan warga Desa Joton itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani, meminta kepada OPD terkait untuk mencatat dan menindak lanjuti berdasarkan skala prioritas. Sehingga bisa diajukan dan dialokasikan anggarannya pada 2025 nanti.
"Terutama yang jalan nyemplung ke sawah atau sungai, itu kan bahaya. Tolong diperhatikan, jangan sampai hanya lewat saja, formalita. Tapi harus ada pemihakan untuk dianggarkan pada 2025," tandasnya. ( Tribunjogja.com )
Bupati Klaten Belum Terima Laporan Kasus Beras Oplosan di Wilayahnya |
![]() |
---|
Pamitan ke Dapil 1, Bupati Klaten Penuhi Janji Beri Bantuan Turunkan Angka Stunting |
![]() |
---|
Lagi, Bocah Berusia 11 Tahun di Klaten Tewas Tersetrum Listrik saat Hujan-hujanan |
![]() |
---|
Bupati Klaten Resmikan Palang Pintu Perlintasan Sebidang Kereta Api di Desa Boto |
![]() |
---|
Amankan 1.500 Miras pada Januari-November 2024, Polres Klaten Sidangkan 34 Kasus Tipiring Miras |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.