Unjuk Rasa PKL Teras Malioboro

Polemik Relokasi Teras Malioboro 2 Terus Bergulir, Tidak Semua Pedagang Menolak

Sebagai pedagang yang telah merasakan manfaat dari relokasi, Eko merasa bersyukur dengan fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah. 

|
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
Istimewa
Para pedagang Teras Malioboro 2 yang mendukung program relokasi Pemkot Yogyakarta saat menyampaikan aspirasinya di komplek Bangsal Kepatihan, Rabu (11/9/2024) 

Berbeda dengan rekan-rekannya yang terus menuntut untuk kembali ke lokasi semula, Aris berpendapat bahwa relokasi adalah langkah yang tepat. 

"Kita dikasih tempat yang bagus, kok mau pindah lagi?," tegasnya.

Aris mengungkapkan bahwa dirinya awalnya berjualan di selasar Malioboro sebelum dipindahkan ke TM2.

"Dulu kita di selasar, terus dipindah ke TM2. Kita sudah dimanusiakan, dikasih tempat yang layak," ujar Aris. 

Ia menambahkan bahwa fasilitas yang disediakan di TM2, seperti kebersihan, kamar mandi, dan listrik, sangat membantu meringankan beban para pedagang.

Berbeda dengan rekan-rekannya yang terus menuntut untuk kembali ke lokasi semula, Aris berpendapat bahwa relokasi adalah langkah yang tepat. 

"Kita dikasih tempat yang bagus, kok mau pindah ke selasar lagi?," tegasnya.

"Kalau saat diselasar kita itu harus sewa gudang, bayar pendorong (gerobak), itu sudah berapa. Sekarang kita di TM 2, kebersihan gratis, kamar mandi, listrik, tempat gratis. Mau nuntut apa lagi?," tambahnya.

Aris juga menyayangkan aksi demo yang terus berlanjut. 

Menurutnya, demo justru akan membuat wisatawan enggan berkunjung ke Malioboro. 

"Kalau terus demo, wisatawan kan takut datang," ujarnya.

"Kalau terus menerus menuntut, padahal kan pemerintah berproses gimana caranya wistawan masuk ke Jogja, itu juga mau masuk juga ke TM," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved