BPBD DIY Perkuat Mitigasi Bencana Merespon Potensi Ancaman Gempa Megathrust

Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, mengatakan perlu dilakukan peningkatan skill mitigasi bencana di kalangan masyarakat

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa
Ilustrasi gempa bumi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY memperkuat kesiapsiagaan potensi Gempa Megatrhrust dengan kemampuan mitigasi bencana.

Hal ini menjadi perhatian serius mengingat potensi gempa megathrust kemungkinan besar dapat terjadi kapan pun.

Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, mengatakan perlu dilakukan peningkatan skill mitigasi bencana di kalangan masyarakat, khususnya yang tinggal di kawasan pesisir selatan DIY.

"Kerja sama multi-pihak sangat perlu untuk memberikan simulasi edukasi, sosialisasi, terutama masyarakat pesisir ketika terjadi megathrust," katanya, Selasa (10/9/2024).

Noviar menuturkan upaya mitigasi yang ditekankan di antaranya masyarakat perlu mengetahui jalur-jalur evakuasi apabila terjadi tsunami, serta titik kumpul yang jauh dari bangunan yang rentan roboh akibat gempa. 

Masyarakat juga perlu menyiapkan tas siaga bencana untuk mengisi keperluan darurat serta dokumen-dokumen penting yang mudah dibawa.

Noviar menyempaikan masyarakat di enam desa yang berlokasi di pesisir Pantai Glagah Kabupaten Kulon Progo telah memperoleh penguatan kesiapsiagaan melalui simulasi sekaligus pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi.

BPBD DIY juga telah membuat jalur evakuasi di sepanjang pesisir Kabupaten Gunungkidul dan masih akan menambah pemasangan rambu jalur evakuasi di sejumlah titik.

Baca juga: Soal Potensi Ancaman Gempa Megathrust, Sekda DIY Tekankan Pentingnya Mitigasi Bencana

Selain menyiapkan sarana dan prasarana menghadapi potensi bencana, pihaknya turut mengimbau masyarakat di DIY tidak panik menghadapi potensi Gempa Megathrust.

Akan tetapi harus terus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan bencana yang tidak dapat diprediksi.

"Karena waktunya tidak ada yang tahu. Tidak ada satupun teknologi yang mampu memprediksi (gempa megathrust)," ujarnya.

Sementara Kepala Stasiun Geofisika BMKG Yogyakarta Setyoajie Prayoedhie, menjelaskan informasi potensi Gempa Megathrust yang berkembang saat ini sama sekali bukanlah prediksi atau peringatan dini.

Sehingga masyarakat jangan memaknai secara keliru, seolah akan terjadi dalam waktu dekat.

Ia menegaskan informasi potensi gempa dan tsunami merupakan upaya persiapan untuk mencegah risiko kerugian sosial ekonomi maupun korban jiwa.

Informasi yang tersebar semata-mata sebagai upaya kesiapsiagaan apabila terjadi gempa kuat yang membangkitkan tsunami dengan dampak terburuk.

"Megathrust adalah fakta. Untuk itu BMKG mengimbau kepada pemerintah, pihak swasta, LSM, dan seluruh elemen masyarakat, agar mulai melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi megathrust dengan cara tetap tenang dan beraktivitas normal seperti biasa," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved