Berita Klaten Hari Ini

BPBD Klaten Telah Salurkan 2.575.000 Liter Air Bersih, Ini Pesan Bupati

Selama periode Juni-Agustus 2024, BPBD Klaten telah menyalurkan sebanyak 503 tangki atau 2.515.000 liter air bersih ke sejumlah desa yang membutuhkan.

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Jogja/Dewi Rukmini
Kepala BPBD Klaten, Syahruna, menyebut telah menyalurkan 437 tangki atau 2.185.000 liter air bersih ke desa yang terdampak kekeringan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Sejumlah daerah di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, masih mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau .

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten mencatat selama periode Juni-Agustus 2024 telah menyalurkan sebanyak 503 tangki atau 2.515.000 liter air bersih ke sejumlah desa yang membutuhkan. 

Adapun hingga Selasa (3/9/2024), BPBD Kabupaten Klaten telah mendistribusikan sebanyak 515 tangki air bersih.

Di mana setiap tangki berkapasitas 5.000 liter, sehingga ada 2.575.000 liter yang sudah tersalurkan ke sembilan desa terdampak kekeringan di Kabupaten Klaten

Antara lain Desa Sidorejo, Desa Kendalsari, Desa Tlogowatu, Desa Tangkil, dan Desa Tegalmulyo di Kecamatan Kemalang. 

Kemudian, Desa Bandungan di Kecamatan Jatinom.

Lalu Desa Dukuh dan Desa Jotangan di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten , Jawa Tengah.

Selain itu juga ada tambahan pengajuan droping air dari Desa Beteng di Kecamatan Jatinom. 

"Ini juga ada tambahan beberapa desa lagi," ungkap Kepala BPBD Klaten , Syahruna, saat dihubungi Selasa (3/9/2024). 

Berdasarkan data BPBD Klaten , Desa Tlogowatu menjadi desa yang paling terdampak kekeringan karena sejauh ini menerima droping air sebanyak 121 tangki atau 605.000 liter air.

Diikuti Desa Sidorejo yang telah mendapatkan 109 tangki atau 545.000 liter droping air bersih

Syahruna menyebut selama ini, droping air bersih di Bumi Bersinar memakai dana dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kabupaten Klaten dan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Syahruna menuturkan hingga kini belum ada perusahaan atau pihak lain yang membantu menyelesaikan masalah kekeringan lewat  Corporate Social Responsibility (CSR).

"Sampai saat ini, BPBD Klaten belum menerima dana CSR dan belum ada laporan yang masuk ke kami, perihal CSR atau sumbangan masyarakat langsung ke lokasi kekeringan," kata Syahruna. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved