Massa Aksi Jogja Memanggil Gelar Mimbar Demokrasi, Menolak Diam Atas Pembangkangan Konstitusi

Massa aksi tiba di lokasi sekira pukul 17.00 WIB, menggelar serta memasang spanduk berisi kritik tajam terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Massa aksi Jogja Memanggil menggelar Mimbar Demokrasi di Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta, tepatnya di sudut Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta, Rabu (28/8/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Massa aksi Jogja Memanggil menggelar Mimbar Demokrasi di Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta, tepatnya di sudut Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta, Rabu (28/8/2024). 

Dari pantauan Tribun Jogja, massa aksi tiba di lokasi sekira pukul 17.00 WIB, menggelar serta memasang spanduk berisi kritik tajam terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Sementara diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini juga tengah berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), seusai menjalani sejumlah agenda di Sleman.

Pengamanan dari pihak kepolisian pun tampak lebih ketat dibandingkan aksi sebelumnya.

Personel kepolisian pun bahkan tampak mengelilingi massa aksi.

Seorang pengunjuk rasa mengungkapkan aksi ini digelar sebagai perjuangan atas hak rakyat.

"Kami punya hak berserikat, berkumpul, menyampaikan pendapat. Mari kita semua menyampaikan pendapat," ujar seorang massa aksi. 

Baca juga: Kunjungan di DIY, Presiden Jokowi Bagi-bagi Sembako untuk Warga Sleman

Ia pun mengajak massa aksi menyampaikan harapan dan keluhannya.

Dirinya mempersilakan jika ada yang ingin berorasi, berpusi ataupun pantun. 

"Ini gelanggang paling tepat, tidak boleh ada pembungkaman. Kita punya kebebasan menyampaikan pendapat," ucapnya.  

Sementara massa aksi lainnya menyerukan ajakan untuk melawan Mulyono. 

Sekadar informasi, Mulyono diketahui merupakan nama kecil dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Lawan Mulyono, Lawan Rezim Mulyono," teriak massa aksi itu. 

Ditegaskannya, aksi ini merupakan aksi damai. Mereka mengaku ingin memperjuangkan demokrasi di negeri ini. 

"Rakyat menolak diam atas pembangkangan konstitusi, pembangkangan demokrasi," ucapnya.

Usai menyampaikan pendapatnya, sejumlah peserta aksi menggelar ibadah salat magrib di lokasi. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved