Pemkab Gunungkidul Bangun Shelter Pengungsi Bencana Longsor, Bisa Tampung Hingga 110 Jiwa

Proses pembangunan Shelter ini sudah memasuki tahap Groundbreaking yang dilaksanakan pada Senin (26/8/2024).

Dok. Istimewa
Pelaksanaan Groundbreaking Shelter Pengungsi oleh Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, Senin (26/8/2024) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul membangun Shelter pengungsi bencana tanah longsor  berkapasitas 110 orang yang berlokasi di Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin.  

Proses pembangunan Shelter ini sudah memasuki tahap Groundbreaking yang dilaksanakan pada Senin (26/8/2024).

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menyatakan bahwa proyek ini merupakan respon cepat pemerintah dalam menghadapi bencana yang melanda wilayah tersebut. 

"Bangunan shelter ini diharapkan tidak akan pernah terpakai karena semua berharap tidak ada bencana lagi. Namun, jika tidak ada bencana, bangunan ini dapat difungsikan sebagai pusat kegiatan masyarakat, sosial, hingga olahraga," ungkap Sunaryanta disela ke giatan tersebut.

Dia juga meminta  agar dinas terkait dapat melakukan perawatan dan pemanfaatan saat nantinya pembangunan Shelter diselesaikan. 

"Pentingnya perawatan dan pemanfaatan bangunan ini untuk kegiatan masyarakat,"tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Rahmadiyan Wijayanto, menjelaskan bahwa pembangunan shelter ini berawal dari bencana tanah longsor yang terjadi di Kalurahan Candirejo pada  2022 lalu.

 Adapun, Shelter ini memiliki ukuran 11x20 meter dan dapat menampung hingga 110 orang. 

"Pengerjaan proyek ini memakan anggaran sebesar Rp425 juta dengan luas bangunan 220 meter persegi," jelas Rahmadiyan. 

Baca juga: Pendaftaran Pilkada 2024 Dibuka Besok, Ini Persiapan KPU Gunungkidul 

Ia juga berharap shelter ini tidak perlu digunakan dalam situasi bencana, namun tetap siap jika dibutuhkan.

"Harapan kami tidak ada bencana lagi. Dan, kemudian Shelter ini tetap bisa dimanfaatkan terutama untuk pusat kegiatan masyarakat,"paparnya.

Selain pembangunan shelter pengungsi, kata dia, Pemkab Gunungkidul juga tengah melakukan proyek perbaikan dua jembatan yang mengalami kerusakan akibat bencana. 

Salah satunya adalah Jembatan Lemahbang, yang merupakan akses penting bagi anak-anak sekolah.

Jembatan kecil ini nyaris ambruk, sehingga diperlukan perbaikan dengan anggaran sebesar Rp207 juta untuk memperkuat konstruksinya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved