Soal Rangkap Jabatan Eselon II Pemda DIY, Sekda DIY Soroti Gap Generasi
Isu mengenai banyaknya pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang merangkap jabatan menjadi sorotan.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Isu mengenai banyaknya pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang merangkap jabatan menjadi sorotan.
Sekadar informasi, ada tujuh jabatan kepala OPD yang lowong. Adapun tujuh kepala OPD yang merangkap menjadi Plt itu meliputi Kepala Dinas PMPTSP Agus Priono sebagai kepala dinas pariwisata, Kepala Dinas PUPESDM Anna Rina Herbranti menjadi Plt kepala badan kesbangpol, serta Kepala BKD Amin Purwani merangkap Plt asisten pemerintahan dan kesejahteraan umum.
Selanjutnya, Kepala BPKA Wiyos Santoso sebagai Plt kepala dinas perhubungan, Staf Ahli Gubernur Sukamto menjadi Plt kepala biro bina mental dan spiritual, Kepala Pelaksana BPBD Noviar Rahmad sebagai Plt kepala Satpol PP serta Wakil Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan R Hery Sulistio Hermawan merangkap Plt kepala dinas pertanian dan ketahanan pangan.
Sekda DIY, Beny Suharsono, menegaskan bahwa perangkapan jabatan yang terjadi saat ini bukan karena lambatnya proses pengisian jabatan kosong, melainkan bagian dari upaya untuk mempersiapkan pejabat yang lebih matang.
Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi, seperti adanya gap generasi antara pejabat lama dan calon pejabat baru.
Dengan menerapkan sistem Pelaksana Tugas (Plt), Pemda DIY berharap dapat menemukan sosok-sosok yang tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga pengalaman yang dibutuhkan untuk memimpin di era yang semakin kompleks.
"Kami ingin memastikan bahwa pejabat yang kami lantik benar-benar siap untuk menjalankan tugasnya," ujarnya.
Baca juga: Jelang Penetapan DPS Pilkada Kota Yogyakarta 2024, Bawaslu Dorong Kecermatan KPU
Diungkapkan Beny, salah satu kendala yang dihadapi adalah adanya gap generasi yang cukup signifikan antara pejabat eselon II saat ini dengan calon-calon pejabat yang akan dipromosikan. Mayoritas calon pejabat baru lahir di tahun 80-an, sementara pekerjaan di pemerintahan, terutama di tingkat eksekutif, membutuhkan lebih dari sekadar teori.
"Ini pekerjaan di lapangan bukan hanya di belakang meja, makanya butuh pengalaman bukan sekadar teori," tegas Beny.
Ditambahkannya, fenomena serupa juga terjadi di Kabupaten Bantul, sebab dulu saat rekrutmen dilakukan secara bersamaan.
"Kedua kami lakukan dengan cara zigzag contohnya pergeseran kepala bidang," jelasnya.
Beny pun berujar bahwa pihaknya telah melaporkan dinamika eselon dua tersebut kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat bertemu, Selasa (6/8/2024).
Beny menyampaikan bahwa Pemda DIY telah mengantongi para pejabat untuk mengisi jabatan eselon dua dan tinggal mencari waktu yang tepat.
"Akan mengandalkan talent poll dan sudah dapat izin dari KASN untuk melaksanakan itu, datanya sudah siap," jelasnya.
Namun saat disinggung mengenai kapan penyelenggaraan pelantikan pejabat eselon dua, Beny belum dapat memastikan.
"Tidak hanya tahun ini kalau bisa bulan ini ya siap," pungkasnya. (*)
Aris, Made, dan Wiyos Masuk Tiga Besar Calon Sekda DIY, Penetapan Tunggu SK Presiden |
![]() |
---|
Sultan: Pj Sekda DIY Miliki Peran Sentral Kawal Pemerintahan |
![]() |
---|
Seleksi Sekda DIY Memasuki Tahap Akhir, Lima Kandidat Jalani Bakal Wawancara 23 Juni 2025 |
![]() |
---|
Arya Nugrahadi Dilantik sebagai Penjabat Sekda DIY, Ini Pesan Sri Sultan HB X |
![]() |
---|
Masa Jabatan Sekda DIY Berakhir, Estafet Kepemimpinan Sisakan Sejumlah PR Strategis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.