Human Interest Story
Kisah Mbah Sarno, Veteran yang Tinggal di Bekas Kandang Ayam di Gunungkidul Menyentuh Hati Presiden
Kisah hidupnya yang inspiratif, namun penuh perjuangan, menyentuh hati Presiden Joko Widodo, sehingga Kepala Negara memberikan bantuan
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
Hidup Mbah Sarno terbilang tidak mudah dalam menjalani usia senjanya. Saat ini Sarno tidak berpenghasilan dan hidup sebatang kara.
Ia tinggal di sebuah rumah kecil, bekas kandang ayam. Tak ada perkakas modern, hanya ada televisi kotak yang sudah rusak.
Sehari-hari, untuk membunuh rasa sepi, Mbah Sarno hanya mendengarkan suara dari radio usangnya.
Agung Nugroho, Lurah Genjahan, Ponjong, mengatakan, Mbah Sarno merupakan salah satu warganya yang memang berkategori tidak mampu.
Ia pernah mendapatkan bantuan BLT pada masa Covid - 19, namun saat ini program tersebut dihentikan.
Selain itu, ia juga mendapatkan bantuan dari alokasi dana desa, yang disalurkan setahun sekali.
Sejak tahun 2020, pihaknya telah mengeluarkan bantuan minimal 10 persen untuk diberikan kepada warga yang memang kurang mampu, termasuk Mbah Sarno.
Namun, tentu Mbah Sarno harus berbagi dengan sejumlah besar warga yang membutuhkan. Untuk PKH sendiri, Agung menyebut, tidak bisa melakukan intervensi.
“Bantuan ini masih kurang, dan kami berharap bantuan selanjutnya bisa beliau dapat dari luar kalurahan. Kami harap beliau dapat dibantu sebagai bekas pejuang yang pernah berjasa terhadap Indonesia ,” ujar Agung.
Terkait dengan kelayakan hunian, Agung juga tidak bisa berbuat banyak melalui program RTLH. Bantuan RTLH ini terkendala karena Mbah Sarno sudah tidak memiliki lahan yang ada di sini.
Syarat bantuan RTLH sendiri adalah memiliki tanah atas nama yang bersangkutan, atau salah satu warga yang mengatasnamakan Mbah Sarno.
Agung berharap bantuan kepada Mbah Sarno ini bisa terus berlanjut, tidak hanya dari satu pihak saja.
Mengingat saat ini Mbah Sarno sudah berusia sangat lanjut, yitu 84 tahun. Sehari-hari, dirinya tidak bekerja lagi karena usia lanjut. Untuk keseharian, keponakan Mbah Sarno lah yang menanggungnya.
Agung memastikan, bantuan yang baru saja diterima oleh Mbah Sarno benar-benar bantuan dari Presiden RI.
“Bantuan berupa sembako, kemudian uang stimulan untuk mungkin 2 bulan 3 bulan cukup untuk hidup Pak Sarno. Stimulan uang kalau nominalnya kami tidak mau tahu, artinya karena itu sudah hak beliau,” tutup Agung. (*)
Kisah Zaira Bertels, Bangun Usaha Pemanfaatan Limbah di Sleman Jadi Produk Interior Berskala Ekspor |
![]() |
---|
Cerita Siswi Sekolah Rakyat di Bantul, Sempat Susah Tidur dan Kangen Rumah |
![]() |
---|
Cerita Faishal Ahmad Kurniawan, Putra Bantul yang Lolos Jadi Anggota Paskibraka Nasional 2025 |
![]() |
---|
KISAH Mbah Sutarji, Pejuang Penambal Jalan Berlubang yang Ikhlas Tanpa Minta Imbalan |
![]() |
---|
Kisah Putri Khasanah, Anak Pedagang Asongan di Bantul yang Bisa Kuliah Gratis di UGM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.