Pemda DIY Promosikan Potensi Wisata di Tingkat Internasional
Pada kesempatan tersebut, KGPAA Paku Alam X menyampaikan, pariwisata, budaya dan pendidikan menjadi tiga pilar penting yang fokus menjadi perhatian.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali unjuk gigi di kancah internasional dengan mempromosikan potensinya sebagai destinasi wisata yang kaya akan budaya dan sejarah.
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, dalam Governors Conference, THE 18TH EATOF (East Asia Inter-Regional Tourism Federation) GENERAL ASSEMBLY 2024 di Provinsi Tuv Mongolia, pada 26-28 Juli 2024, menyoroti berbagai aset wisata Yogyakarta, seperti batik, keris, Candi Prambanan, dan Sumbu Filosofis.
Sekadar informasi, EATOF merupakan platform kerjasama pariwisata internasional yang dibentuk pada tahun 2000 oleh 9 provinsi di Asia Timur.
Saat ini, EATOF merupakan satu-satunya lembaga pariwisata provinsi-provinsi di Asia Timur.
"Pariwisata yang berkualitas adalah fokus yang utama. Kami menawarkan pengalaman yang memperkaya, mendidik, dan transformatif. Investasi kami dalam infrastruktur, pelatihan, dan keterlibatan masyarakat bertujuan untuk memastikan standar layanan dan keberlanjutan yang tinggi," tutur KGPAA Paku Alam X.
Pada kesempatan tersebut, KGPAA Paku Alam X menyampaikan, pariwisata, budaya dan pendidikan menjadi tiga pilar penting yang fokus menjadi perhatian.
Ketiga pilar ini sangat penting untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Batik, Keris, Candi Prambanan, Sumbu Filosofis dan situs-situs yang terdaftar di UNESCO merupakan potensi besar pariwisata.
Baca juga: DIY Catatkan Pertumbuhan Ekonomi Kuat, Didorong Permintaan Domestik dan Kunjungan Wisata
Keseluruhan potensi pariwisata tersebut merupakan ekspresi hidup dari budaya dan sejarah Yogyakarta.
Pariwisata tersebut mampu menarik pengunjung dari seluruh dunia.
Selain potensi yang dimiliki, pemanfaatan teknologi juga dilakukan untuk meningkatkan pengalaman wisata.
Selain itu, pemerintah terus berupaya dan mendorong inovasi dan kreativitas, mengeksplorasi ekowisata, festival budaya, dan program pendidikan untuk tetap kompetitif.
"Inklusivitas sangatlah penting. Kami memastikan sektor pariwisata dapat memberi manfaat bagi semua segmen masyarakat, memberdayakan komunitas lokal dan memastikan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas," tegas Sri Paduka.
Sri Paduka siap menantikan kolaborasi berkelanjutan dengan semua negara yang tergabung dalam EATOF untuk menyukseskan Forum EATOF.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah; pelestarian warisan, penawaran pengalaman berkualitas, merangkul inovasi digital, mendorong kreativitas, dan memastikan inklusivitas.
DIY Raih Tiga Kategori Penghargaan di Smart Province 2024, Kolaborasi Pemerintah–Swasta Ditekankan |
![]() |
---|
Paku Alam X Semangati Atlet Paperda IV DIY di Gunungkidul |
![]() |
---|
Pemda DIY Perkuat Ketahanan Pangan melalui Lima Strategi Utama |
![]() |
---|
Pemangkasan Subsidi Rp6,8 Miliar, Bus Trans Jogja Berpotensi Kurangi Jalur dan Jam Operasional |
![]() |
---|
Enam Embung Baru Diusulkan untuk DIY, Ini Daftarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.