Jahanam Rilis Single Asuog dengan Music Video Bersemiotika

Duo Balance dan Marmo merilis single ini secara digital melalui gerai digital dan music video di kanal youtube Jahanam.

Penulis: Santo Ari | Editor: Hari Susmayanti
Istimewa
Cuplikan MV Asuog 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Grup hiphop Jahanam merilis single terbaru mereka berjudul “Asuog”. Duo Balance dan Marmo merilis single ini secara digital melalui gerai digital dan music video di kanal youtube Jahanam.

Music video Asuog merupakan single kedua Jahanam yang dikemas dalam bentuk music video.

Sebelumnya pada tahun 2023 Jahanam merilis single berjudul “Aruh-aruh” yang merupakan music video perdana Jahanam selama 22 tahun berkarya.

“Lirik Asuog ditulis dari 2021, pernah dilempar ke Balance, tapi ditolak karena kasar banget. Lalu di tahun 2023 aku sodorin lagi, akhirnya di-gas tapi liriknya diedit agar dapat diterima pendengar,” ujar Marmo.  

Asuog merupakan sebuah kata umpatan dari kegelisahan yang dirasakan oleh para personil Jahanam. Lagu ini menceritakan tentang keadaan sosial saat ini yang semuanya serba digital.

Semakin berkembangnya teknologi, informasi dengan mudah didapatkan melalui media social. Dampaknya, banyak sekali informasi yang disebar tanpa adanya verifikasi dan menjadi Hoax.

Semua orang dapat dengan mudah menjadi terkenal hanya dengan keviralan. Jahanam mengajak kita untuk merefleksikan diri dan membuka mata apa yang sedang terjadi di sekeliling kita saat ini.

“Pada intinya ini adalah perjalanan kami berdua selama berkarir di musik, ada luapan emosi yang sudah saatnya kita ekspresikan,” sambung Balance.

Baca juga: LINK DOWNLOAD Logo HUT ke-79 RI Tahun 2024 Nusantara Baru Indonesia Maju

Music video Asuog dikemas berbeda dengan music video hip hop pada umumnya yang menampilkan keglamouran. Music video Asuog dikemas dengan menampilkan perlambangan-perlambangan dari lirik lagu Asuog.

“Dari dulu mindset ku dalam berkarya musik ya audio. Tapi setelah mendapat beberapa insight dari teman-teman yang beradaptasi dengan teknologi dan yang lebih muda, akhirnya dibuatlah video klip.Tapi konsepnya tidak hiphop yang glamor,” terang Balance.  

Video klip yang disutradarai oleh Christoforus Andi ini, memiliki perlambangan antara baik dan buruk, diwakilkan dengan pakaian dari penari yang berwarna hitam dan putih. Dan masih banyak perlambangan yang juga merespon dari lirik lagu Asuog .
 
“Sudah bukan waktunya untuk mendapatkan visual glamour. Maka diputuskan diberi visual yang banyak semiotika. Karena liriknya juga banyak mengangkat isu seperti sosial, keadilan hingga hoax,” tandas Andi.(nto) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved