Pilkada Klaten 2024

Mengapa Elektabilitas Kaesang Tinggi Jelang Pilkada Jateng padahal Tidak Punya Jejak Pejabat Publik?

Elektabilitas Kaesang Pangarep menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2024 mencapai 7 persen, dari hasil survei Litbang Kompas .

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunnews
Kaesang Pangarep 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Elektabilitas anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarep menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2024 mencapai 7 persen, dari hasil survei Litbang Kompas .

Sedangkan, elektabilitas Kapolda Jateng Ahmad Luthfi berada pada posisi kedua dengan 6,8 persen.

Mengapa elektabilitas Kaesang tinggi padahal tak memiliki rekam jejak sebagai pejabat publik?

Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Arya Budi menjelaskan, publik mengasosiasikan Kaesang dengan Jokowi.

Jika Jokowi memiliki kinerja yang bagus dan tingkat kepuasan masyarakat tinggi terhadap kinerjanya, maka mereka akan mengira Kaesang akan dimentori oleh sang ayah untuk berpolitik.

“Kenapa (elektabilitas Kaesang) bisa tinggi? Karena tidak ada yang tahu bagaimana Kaesang memimpin. Dia tidak punya jejak apapun sebagai pejabat publik. Jejak satu-satunya adalah menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang usianya baru seumur jagung,” ujar Arya kepada Tribun Jogja, Kamis (18/7/2024).

“Nah, minimnya jejak ini, membuat masyarakat berkiblat dan mengasosiasikan Kaesang adalah penerusnya Jokowi. Mereka beranggapan, anak ini bisa dimentori bapaknya dan karakteristik personal maupun kinerjanya mungkin juga mirip dengan Jokowi,” tutur dia lagi.

Arya menyebut, suka tidak suka, Kaesang bakal menjadi jangkar politik Jokowi setelah ia tak lagi menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.

Jokowi bukanlah ketua umum partai, bukan juga elit partai, bahkan sudah ‘dialienasi’ oleh partai yang mengusung.

“Kalau Jokowi bukan banteng, maka dia akan berusaha mengambil ceruk pemilih PDI Perjuangan. Kaesang juga ternyata elektabilitasnya lumayan tinggi. Semua orang sudah cukup tahu kalau Kaesang anaknya Jokowi,” terangnya.

Di sisi lain, kata Arya, Pilkada bakal diadakan setelah Jokowi tak lagi menjadi presiden. Maka, yang menjadi fokus di beberapa minggu ke depan adalah pencalonan Kaesang.

“Apakah partai di belakang Prabowo dan Jokowi atau Koalisi Indonesia Maju ini akan solid mendukung Kaesang?  Karena beberapa politisi sudah menggaungkan nama Kapolda Jateng, Ahmad Luthfi,” jelasnya.

Apabila masalah pencalonan sudah jelas, maka tahap selanjutnya adalah berpikir tentang pemenangan.

Menurut dia, ada resonansi elektoral dari Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu terhadap Pilkada di Jawa Tengah nanti.

“Jika kita cek angka Prabowo dan Gibran di Jawa Tengah, mereka unggul. Saya pikir, dari sini, Jokowi dan partai cukup percaya diri (untuk memajukan Kaesang),” tukasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved