Lindungi Data, Pemda Sleman Minta Seluruh Instansi Terapkan Standar Keamanan Siber
Risiko kejahatan siber tentu juga mengancam data pemerintah daerah karena memanfaatan aplikasi di berbagai gawai.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Keamanan siber harus menjadi isu prioritas. Mengingat teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu pendukung kanal pelayanan publik.
Terlebih, dalam revolusi industri 4.0 digitalisasi akses informasi terbuka selama 24 jam setiap hari.
Risiko kejahatan siber tentu juga mengancam data pemerintah daerah karena memanfaatan aplikasi di berbagai gawai.
"Oleh karena itu, saya ingatkan kepada setiap perangkat daerah untuk melakukan penerapan standar keamanan di masing-masing perangkat daerah. Pastikan kelayakan keamanan siber secara efektif dan efisien," kata Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, Eka Suryo Prihantoro, dalam keterangannya di Forum SPBE dan Smart City di Hotel Alana, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Selasa (9/7/2024).
"Potensi resiko ini perlu kita waspadai dan cegah mengingat layanan SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) sangat strategis karena mampu memberikan pelayanan publik yang lebih efisien, transparan dan responsif sesuai kebutuhan masyarakat atau negara," imbuh Eka.
Baca juga: Muhammadiyah Buka Suara Soal Serangan Siber PDN: Bukan Insiden Biasa
Senada dengan hal tersebut, Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman, Noor Hidayati Zakiyah Pramulani mengatakan, melalui Forum SPBE dan Smart City ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai aspek keamanan gawai dan data pribadi.
Mengusung tema jeamanan informasi di dunia siber, forum tersebut menekankan kepada potensi resiko yang ditawarkan oleh pelbagai kemudahan internet dalam menyimpan dan memberikan informasi.
"Dalam Forum SPBE dan Smart City ini diajarkan bagaimana cara melindungi perangkat gawai dari malware, mengenali tanda-tanda penipuan online, serta langkah-langkah apa saja yang dapat kita ambil untuk mengamankan data pribadi kita," katanya.
Forum tersebut juga dihadiri dari PT Telkom WITEL Yogyakarta, Shinta Irawati dan Dyan Galih dari Web and Mobile Security Enthusiasth.
Keduanya sebagai narasumber yang memaparkan terkait pengguna internet di Indonesia, potensi kejahatan siber yang mengancam, serta bagaimana meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan data pribadi. (rif)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.