tips kesehatan
15 Khasiat Cuka Apel untuk Kesehatan, Banyak Manfaatnya untuk Wanita
Cuka apel telah lama digunakan dalam berbagai tradisi pengobatan alami, dan kini semakin populer berkat berbagai klaim manfaat kesehatannya
Penulis: Santo Ari | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM - Cuka apel adalah jenis cuka yang dibuat dari fermentasi sari apel.
Cuka apel telah lama digunakan dalam berbagai tradisi pengobatan alami, dan kini semakin populer berkat berbagai klaim manfaat kesehatannya.
Dilansir dari laman Hello Sehat, landungan gizi yang bisa Anda peroleh dari 100 mililiter (ml) cuka apel yakni :
- Energi: 21 kkal
- Karbohidrat: 0,93 gram
- Gula total: 0,4 gram
- Kalsium: 7 miligram
- Zat besi: 0,2 miligram
- Magnesium: 5 miligram
- Fosfor: 8 miligram
- Kalium: 73 miligram
- Natrium: 5 miligram
Selain berbagai zat gizi di atas, cuka apel juga mengandung berbagai mineral yaitu zinc (seng), tembaga, mangan, dan selenium dalam jumlah kecil.
Dengan banyaknya kandungan tersebut, berikut menfaat cuka apel untuk kesehatan :
1. Membantu menurunkan berat badan
Sebuah penelitian terhadap hewan di Jepang menunjukkan bahwa asam asetat pada cuka apel dapat meningkatkan enzim AMPK. Enzim ini mampu mempercepat metabolisme dan pembakaran lemak tubuh.
Debbie Davies, RD, seorang ahli gizi di Chicago, AS, melakukan penelitian serupa. Pada penelitiannya, peserta yang mengonsumsi 2 sendok makan cuka apel sebelum makan berat ternyata mengalami penurunan berat badan sebesar 1 – 2 kilogram.
Meski begitu, patut diketahui hasil penelitian mengenai manfaat cuka apel untuk menurunkan berat badan masih beragam. Anda bisa menggunakan produk ini dalam program diet sehat, tapi tetap jadikan pola makan sehat dan olahraga sebagai prioritas.
Baca juga: 6 Obat Herbal yang Dapat Meringankan Keluhan Ambeien
2. Membantu mengontrol kadar gula darah
Cuka apel terbukti dapat memperlambat proses pelepasan glukosa (gula) dari makanan ke dalam darah. Hal ini akan mencegah sugar rush, yakni suatu kondisi ketika kadar gula darah melonjak setelah Anda mengonsumsi karbohidrat.
Menurut laporan dalam Journal of Advanced Nursing, konsumsi cuka apel juga membantu menurunkan gula darah puasa dan HbA1c. Menurunnya HbA1c merupakan tanda bahwa kadar gula darah rata-rata Anda stabil selama tiga bulan terakhir.
3. Meningkatkan sensitivitas insulin
Sensitivitas insulin menunjukkan seberapa baik kemampuan tubuh dalam merespons hormon insulin. Jika sensitivitas insulin Anda cukup tinggi, artinya sel-sel tubuh Anda mampu memanfaatkan gula darah dengan sangat baik.
Berdasarkan sebuah penelitian pada 2015, cuka apel ternyata memiliki manfaat dalam meningkatkan sensitivitas insulin. Produk ini juga membantu sel tubuh dalam menyerap dan menggunakan glukosa dengan efektif sehingga kadar gula darah tetap stabil.
Penelitian lain pada orang dengan prediabetes dan diabetes juga menghasilkan temuan serupa. Konsumsi dua sendok makan cuka apel sebelum tidur terbukti menurunkan kadar gula darah hingga 6 persen pada pagi hari.
4. Mengatasi sembelit
Cuka apel dapat membatasi penyerapan karbohidrat dan pati dari makanan. Sebagian karbohidrat dan pati yang tidak terserap akhirnya bergerak menuju usus dan menjadi makanan bagi bakteri-bakteri usus yang bermanfaat.
Dengan memberi makan bakteri baik ini, Anda ikut menyuburkan populasinya sehingga pencernaan menjadi lebih sehat. Biasanya, khasiat ini akan lebih terasa apabila Anda menggunakan cuka apel yang belum mengalami proses penyaringan.
Jenis cuka apel ini memiliki ampas berwarna cokelat yang kaya akan probiotik. Selain menyehatkan pencernaan, bakteri baik dalam probiotik juga membantu melancarkan buang air besar dan membebaskan Anda dari penyakit sembelit (konstipasi).
5. Mengatasi diare
Proses fermentasi cuka apel menghasilkan pektin, yakni sejenis serat yang mendukung pertumbuhan bakteri baik di dalam usus. Pektin juga memadatkan tekstur feses sehingga baik bagi Anda yang sedang mengalami diare.
Selain itu, sebuah penelitian dalam jurnal Scientific Reports juga menunjukkan khasiat cuka apel dalam melawan bakteri. Cuka apel terbukti ampuh membunuh bakteri E. coli yang menjadi penyebab diare serta beberapa bakteri lainnya.
Meski demikian, perlu diingat bahwa cuka apel telah melalui proses fermentasi yang menghasilkan asam asetat. Pada beberapa orang, asam asetat mungkin malah dapat menjadi penyebab sakit perut, rasa mulas, dan bahkan memperparah diare.
6. Berpotensi mengatasi obesitas
Beberapa ilmuwan meyakini bahwa kandungan asam asetat pada cuka apel berpotensi mengatasi obesitas. Sebuah penelitian terhadap hewan membuktikan pemberian asam asetat meningkatkan gen-gen tertentu yang mengurangi lemak perut dan hati.
Penelitian lain yang diterbitkan satu tahun setelahnya pun menunjukkan hasil serupa. Tikus yang diberikan satu dosis cuka apel ternyata mengalami penurunan dalam hal berat badan, distribusi lemak, dan peradangan yang menjadi faktor risiko obesitas.
Berbagai temuan ini memang sangat menjanjikan, tapi perlu diketahui bahwa uji coba pada manusia belum tentu memberikan hasil serupa. Tetap pantau berat badan Anda dan jalani pola makan bergizi seimbang untuk mencegah obesitas.
7. Berpotensi menyehatkan jantung
Konsumsi cuka apel secara teratur terbukti bisa menurunkan kadar lemak (lipid) dalam darah. Menjaga kadar lipid merupakan kunci penting untuk melancarkan kerja jantung serta aliran darah ke seluruh tubuh.
Hal ini terbukti dalam penelitian terhadap hewan pada 2018. Meski tikus yang menjadi subjek penelitian mengonsumsi makanan tinggi lemak, cuka apel ternyata mampu mengurangi risiko obesitas yang berkaitan dengan pola makan ini.
Tikus yang mengonsumsi cuka apel juga cenderung tidak menunjukkan tanda-tanda yang berkaitan dengan risiko obesitas dan penyakit jantung. Meski demikian, pengaruhnya terhadap manusia masih perlu dikaji lebih lanjut.
8. Obat psoriasis alami
Khasiat cuka apel biasanya lebih banyak berkaitan dengan makanan. Namun, National Psoriasis Foundation baru-baru ini berhasil menemukan manfaat cuka apel sebagai obat psoriasis alami, terutama untuk psoriasis pada kulit kepala.
Cuka apel memiliki sifat antiseptik yang membantu mengurangi iritasi dan gatal akibat psoriasis. Beberapa orang bahkan telah mengalami penurunan gejala psoriasis setelah menggunakan cuka apel selama beberapa minggu.
9. Meringankan gejala sindrom pramenstruasi
Cuka apel dengan kandungan antioksidannya yang tinggi bisa meredakan peradangan di dalam tubuh. Selain itu, cuka apel juga bisa membantu mengontrol kadar hormon agar tetap stabil, sehingga bisa meringankan gejala sindrom pramenstruasi (PMS), seperti perut kembung dan kram perut.
Meski demikian, manfaat cuka apel untuk wanita yang satu ini masih perlu diteliti lebih lanjut. Jika kamu tidak mengalami perbaikan gejala PMS setelah mengonsumsi cuka apel atau memiliki kondisi tertentu, seperti GERD, sebaiknya konsultasikan kepada dokter, ya.
10. Mencegah infeksi saluran kemih
Dibandingkan pria, wanita umumnya lebih rentan terkena infeksi saluran kemih (ISK). Untuk mengatasinya, para wanita bisa coba minum campuran air dengan cuka sari apel. Minuman ini bisa merangsang tubuh untuk lebih banyak buang air kecil sehingga kuman penyebab ISK bisa dibuang keluar tubuh.
Namun, jika kondisi ini tak kunjung sembuh atau makin parah, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan, ya.
11. Menghilangkan bau badan
Cuka apel memiliki efek antibakteri yang bisa membasmi kuman penyebab bau badan. Selain itu, cuka apel juga dapat menjaga keseimbangan pH kulit dan ketiak sehingga bau badan bisa berkurang.
Cara menggunakannya cukup sederhana, kamu hanya perlu mencampurkan 1 atau 2 sendok makan cuka apel dengan 1 gelas air bersih. Aduk hingga larut, lalu oleskan larutan ini pada ketiak setelah mandi. Biarkan selama beberapa menit, lalu bilas.
Agar baunya tidak terlalu menyengat, kamu juga bisa mencampur larutan tersebut dengan air lemon.
12. Membantu meredakan gejala PCOS
Polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah gangguan hormon pada wanita yang bisa disebabkan oleh tingginya kadar hormon insulin. Hal ini bisa membuat tubuh menghasilkan terlalu banyak hormon androgen dan membuat kista ovarium mudah terbentuk. Kondisi ini bisa membuat siklus menstruasi jadi tidak teratur dan mengganggu kesuburan.
Manfaat cuka apel untuk wanita adalah bisa membantu mengurangi peradangan dan menjaga kadar hormon tetap seimbang, sehingga menstruasi bisa lebih teratur.
Namun, efektivitas manfaat cuka apel untuk wanita yang satu ini masih perlu diteliti lebih lanjut. Jadi, cuka apel tidak bisa dijadikan satu-satunya pengobatan PCOS, ya. Kondisi ini tetap perlu diperiksakan dan ditangani oleh dokter.
13. Menyehatkan rambut
Kandungan asam asetat dalam cuka apel bisa mengatasi masalah rambut kering dan mengembang. Soalnya, asam ini bisa menyeimbangkan pH rambut yang pas agar kondisi rambut tetap bagus.
Selain mengandung asam asetat, cuka apel juga mengandung antimikroba. Hal ini bisa mencegah perkembangan bakteri dan jamur, yang dapat menyebabkan kulit kepala berketombe, gatal, sampai infeksi.
14. Menjaga skin barrier
Selain menyehatkan rambut, asam asetat dalam cuka apel juga bisa menyeimbangkan pH alami kulit dan mengatasi kulit kering. Dengan begitu, kelembapan kulit terjaga dan skin barrier pun bisa melindungi kulit dengan baik.
15. Membersihkan kulit
Campuran air bersih dan cuka apel bisa digunakan untuk membersihkan kulit, lho. Larutan ini juga bisa dipakai sebagai bahan untuk double cleansing. Manfaat cuka apel untuk wanita ini berasal dari kandungan antibakteri sekaligus efek asamnya yang bisa mengangkat debu dan sebum di kulit.
Perlu diingat, penggunaan cuka untuk rambut dan kulit harus diencerkan dengan air terlebih dahulu. Selain itu, kamu juga perlu bertanya dulu dengan dokter untuk memastikan bahwa cuka apel betul-betul aman untuk kulitmu. Soalnya, cuka apel juga bisa mengiritasi kulit, khususnya bagi orang yang memiliki kulit sensitif.
Baca juga: 7 Obat Herbal untuk Mengatasi Asma, Aman dan Mudah Ditemukan di Rumah
Aturan Mengonsumsi Cuka Apel
Meski manfaat cuka apel untuk wanita cukup banyak, jangan sampai kamu menggunakannya berlebihan.
Pasalnya cuka ini juga bisa menimbulkan efek samping tertentu jika pemakaiannya berlebihan seperti memperlambat pengosongan perut, gangguan pencernaan, masalah gigi termasuk luka di kerongkongan.
Jika Anda ingin mengonsumsi cuka apel secara rutin atau menggunakannya sebagai obat alami, pastikan Anda telah berkonsultasi kepada dokter. Jangan menjadikannya pengganti bagi obat-obatan yang sedang rutin Anda konsumsi.
Di bawah ini beberapa aturan dasar dalam menggunakan cuka apel :
- Batasi porsinya. Gunakan sedikit demi sedikit secara bertahap, maksimum 2 sendok (30 mL) makan per hari atau tergantung toleransi masing-masing.
- Gunakan sedotan saat minum. Hal ini bertujuan agar cuka apel yang asam tidak langsung menyentuh gigi.
- Bilas mulut Anda. Berkumurlah setelah mengonsumsi minuman mengandung cuka apel. Untuk mencegah kerusakan ;lapisan email gigi, sikat gigi Anda 30 menit setelahnya.
- Perhatikan kondisi kesehatan Anda. Jika Anda memiliki gastroparesis, hindari produk ini atau batasi konsumsinya agar tidak lebih dari satu sendok teh (5 mL) dalam sehari.(*)
7 Manfaat Kembang Kol bagi Kesehatan dan 3 Efek Sampingnya |
![]() |
---|
Menggertakkan Gigi Saat Tidur: Pennyebab, Efek, dan Cara Mengatasinya |
![]() |
---|
Makanan Aneh yang Ternyata Super Sehat, Kaya Nutrisi yang Terkandung di Dalamnya |
![]() |
---|
Nasi Kemarin Sore Lebih Sehat untuk Cegah Gula Darah Naik, Ini Faktanya |
![]() |
---|
Kentut Ternyata Bisa Jadi Indikator Kesehatan Usus yang Baik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.