Proses Coklit di Klaten Capai 92,9 Persen, Ada Petugas Pantarlih Lakukan Coklit Sampai ke Kuburan

KPU Kabupaten Klaten tengah melakukan proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pemilihan Kepala Daerah 2024

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/Dewi Rukmini
Komisioner KPU Kabupaten Klaten Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM (Sosdiklih Parmas SDM), Muhammad Ansori, sebut proses coklit di Kabupaten Klaten sudah capai 92,9 persen. 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Klaten tengah melakukan proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Proses coklit tersebut telah dilakukan sejak 24 Juni 2024 lalu. 

Komisioner KPU Kabupaten Klaten Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM (Sosdiklih Parmas SDM), Muhammad Ansori, mengatakan pelaksanaan coklit sudah mencapai 92,9 persen.

Bahkan, Ansori menyebut ada beberapa desa di Kabupaten Klaten yang pelaksanaan coklit-nya sudah 100 persen. 

"Artinya petugas pantarlih di lapangan bekerja cukup baik secara target maupun kualitas data. Terkait target, sebetulnya dalam sebulan kami menargetkan Minggu ketiga selesai coklit. Tapi sepertinya di Minggu kedua nanti hampir atau malah justru sudah selesai karena ada beberapa desa yang sudah 100 persen," ucap Ansori kepada Tribunjogja.com, Senin (8/7/2024). 

Kendati demikian, pihaknya mengatakan pada Minggu kedua coklit akan melakukan evaluasi terkait data yang sudah terkumpul.

Ansori menuturkan, secara umum pelaksanaan coklit di Kabupaten Klaten berjalan lancar. 

"Kalau dari laporan yang kami terima, secara umum berjalan baik. Kendalanya bisa dikatakan hampir tidak ada, meskipun ada beberapa cerita unik," katanya. 

Ansori menceritakan beberapa cerita unik di antaranya ada petugas pantarlih yang diajak ke pemakaman untuk membuktikan bahwa warga yang sedang didata sudah meninggal dunia.

"Jadi karena saking semangatnya, beberapa warga ada yang ketika ditanya salah satu anggota keluarganya ternyata sudah meninggal dunia, tapi belum bisa menunjukkan surat kematian. Maka, petugas pantarlih diajak ke kuburan yang sudah meninggal itu. Ada beberapa tempat seperti itu," ujarnya.

Baca juga: Peta Politik Pilkada Klaten 2024 Semakin Hangat, PDIP dan PKS Klaten Resmi Berkoalisi

"Petugas pantarlih juga manut saja karena memang sudah tugasnya," tambah dia.

Selain itu, Ansori juga mengungkapkan di Kabupaten Klaten banyak laporan masuk terkait satu rumah berisi tiga sampai empat KK. Menurutnya hal itu tidak masalah bagi petugas pantarlih untuk melakukan coklit

"Ya mungkin dalam satu rumah itu stiker yang lama (coklit Pemilu 2024) masih tertempel, kemudian ada tempelan baru (stiker coklit Pilkada 2024). Jadi kesannya dalam satu rumah itu banyak KK. Padahal kalau satu rumah sampai delapan KK itu belum ada laporan. Tapi kalau dalam satu rumah ada dua-tiga KK, itu banyak di Klaten," paparnya. 

Sebelumnya, Ketua KPU Kabupaten Klaten, Primus Supriono, mengatakan petugas Pantarlih yang sudah dilantik di Kabupaten Klaten ada sebanyak 3.870 orang.

Mereka bertugas melakukan coklit data pemilih untuk 2.024 TPS di Kota Bersinar.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved