Tour de UMKM
Kisah Mbah Gombloh, Perajin Alat Musik Gamelan di Bantul yang Eksis Sejak 1983
Mbah Gombloh ternyata sudah aktif sebagai perajin alat musik gamelan sejak puluhan tahun yang lalu.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Beragam alat musik modern yang beredar saat ini ternyata tidak menutup eksistensi para perajin alat musik gamelan di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Satu di antara perajin gamelan yang masih eksis sampai saat ini adalah gamelan karya Gito Siswoyo atau yang kerap disapa Mbah Gombloh.
Mbah Gombloh ternyata sudah aktif sebagai perajin alat musik gamelan sejak puluhan tahun yang lalu.
Bahkan, tempat produksi itu tidak pernah pindah dan selalu berada di RT 5, Padukuhan Bibis, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul.
"Setiap hari saya membuat gamelan dan dibantu sama karyawan saya yang berjumlah 10 orang," kata laki-laki usia 72 tahun itu, Senin (8/7/2024).
Walau kini Ia tak lagi muda, namun semangat untuk berkarya dan melestarikan warisan budaya yang diakui resmi oleh UNESCO itu masih terus membara di dalam hatinya.
Baca juga: Kala Magisnya Alunan Gamelan Keraton Yogyakarta Berpadu Orkestra Militer Inggris
Usut punya usut, sebelum menekuni usaha tersebut, Mbah Gombloh ternyata memiliki rasa cinta dengan musik yang sangat mendalam.
Bahkan, sejak 1976, dia sempat bekerja di salah satu pembuat alat musik gamelan di Kabupaten Bantul.
Hal itu kemudian mengahantarkannya untuk berani berkarya dan menjadi perajin gamelan yang eksis hingga saat ini.
"Jadi setelah ikut kerja di tempat orang lain, saya mulai berani membuat gamelan dan menjualnya. Saya mulai jalankan usaha ini sejak 1983," urainya.
Menurutnya, membuat gamelan menjadi salah satu hobi yang menghasilkan nilai jual tinggi.
Sebab, harga alat musik tradisional yang dia buat bisa mencapai lebih dari setengah miliar rupiah.
"Untuk harga jual gamelan itu kan bervariasi. Misalnya, harga gamelan dari bahan material besi bisa Rp35 juta-Rp75 juta. Lalu kalua dari bahan kuningan bisa Rp175 juta-Rp200 juta. Tapi, kalau satu set gamelan perunggu lengkap itu bisa sampai Rp350 juta-Rp700 juta," terangnya.
Katanya, semakin tinggi harga jual, maka semakin tinggi pula kualitas dan kuantitas bahan serta suara gamelan tersebut.
Ditambahkan, hasil karya Mbah Gombloh juga kerap dicari oleh konsumen dari berbagai wilayah.
Dinkop UKM DIY Ajak UMKM Kenalkan Kuliner Lokal dalam ASEAN Sports Day 2024 |
![]() |
---|
Grebeg UMKM DIY 2024 Dukung Pengembangan UMKM DIY |
![]() |
---|
Produk Handmade DIY jadi Daya Tarik Utama Ekspor |
![]() |
---|
Tumbuhkan Produktivitas IKM Gunungkidul, Perajin Batik Diberi Bantuan Peralatan Membatik |
![]() |
---|
Sejumlah Perajin di Gunungkidul dapat Bantuan Alat Produksi Kerajinan Mebel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.