UPDATE Aktivitas Gunung Merapi, Kamis 4 Juli 2024: Teramati 4 Kali Guguran Lava ke Arah Barat Daya

Dalam periode pengamatan yang sama, tercatat 20 kali gempa guguran (Amplitudo: 3-15 mm, Durasi: 18.7-136.2 detik).

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
unsplash.com
Gunung Merapi, Indonesia 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2968 mdpl) mengalami 4 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter, selama masa pengamatan Kamis (4/7/2024), pukul 00.00-06.00 WIB. 

Di samping itu, dalam periode pengamatan yang sama, tercatat 20 kali gempa guguran (Amplitudo: 3-15 mm, Durasi: 18.7-136.2 detik).

Sampai sejauh ini, Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih menetapkan Level III (Siaga) untuk gunung berapi aktif di perbatasan DIY dan Jawa Tengah tersebut.

Adapun cuaca Gunung Merapi pagi ini cenderung mendung dan hujan, dengan angin yang dominan bertiup lemah ke arah barat.

Sementara, suhu udara berada di kisaran 15-19 °C, kelembaban udara 68-99 persen, tekanan udara 839-918 mmHg dan volume curah hujan 110 mm per hari. 

Lebih lanjut, BPPTKG Yogyakarta juga memaparkan potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Oleh sebab itu, masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved