Dinas Kesehatan DIY Luncurkan Program Coaching untuk Tingkatkan Kualitas Layanan TBC
Fluktuasi jumlah kasus terdeteksi selama lima tahun terakhir menunjukkan perlunya perbaikan dalam sistem penanggulangan TBC.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Kesehatan DIY meluncurkan program pendampingan tenaga kesehatan melalui kegiatan coaching untuk penanggulangan Tuberkulosis (TBC).
Acara ini diselenggarakan perdana di Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) dr. S. Hardjolukito, Kamis (4/7/2024), dengan tujuan meningkatkan kualitas layanan TBC di wilayah Yogyakarta.
Sekadar informasi, menurut data Global TB Report 2023, Indonesia menempati posisi kedua dalam jumlah kasus TBC terbanyak di dunia, dengan sekitar 1.060.000 kasus dan 134.000 kematian per tahun.
DIY sendiri menghadapi tantangan besar dalam mencapai target pengobatan TBC.
Fluktuasi jumlah kasus terdeteksi selama lima tahun terakhir menunjukkan perlunya perbaikan dalam sistem penanggulangan TBC.
Pada tahun 2023, dari target 9.301 kasus, hanya 6.280 kasus yang terdeteksi.
Tujuan dan Sasaran Program Coaching Program coaching ini bertujuan untuk mendampingi tenaga kesehatan dalam memberikan layanan TBC yang berkualitas dan sesuai standar nasional.
"Kegiatan coaching ini bukan hanya dilakukan pada rumah sakit yang perlu dioptimalkan layanan TBC-nya untuk mendukung program TBC di DIY secara umum," ujar Kepala Bidang P2P, Setiyo Harini, SKM, M.Kes.
Baca juga: Hingga Mei 2024, Kasus ISPA di Gunungkidul Tembus 27.498 Kasus, Ini Imbauan Dinkes
Kolonel Kesehatan dr. Imam Muslim, Sp.Jp, Wakil Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini.
"Kami siap mendukung penuh program coaching ini demi meningkatkan efektivitas penanggulangan TBC di Yogyakarta," ujarnya.
Para coach yang terlibat dalam program ini berasal dari berbagai lembaga kesehatan dan profesional medis terkemuka, termasuk KOPI TB dan asosiasi layanan kesehatan lainnya.
Program Coaching kegiatan ini akan dilaksanakan dalam empat sesi dari Juni hingga September 2024.
Pertemuan pertama berlangsung di RSPAU dr. S. Hardjolukito, disusul oleh Rumah Sakit Sakinah Idaman, RS DKT dr. Seotarto, RS Bhayangkara, dan beberapa fasilitas kesehatan lainnya di wilayah Yogyakarta.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kapasitas tenaga kesehatan, memperkuat komitmen manajemen fasilitas pelayanan kesehatan, serta mendorong partisipasi dalam jejaring layanan TBC baik internal maupun eksternal.
Salah satu peserta, Eka mengaku program ini sangat membantu kami dalam memperbarui pengetahuan dan keterampilan terkait penanganan TBC.
"Dengan adanya coaching ini, kami lebih siap untuk memberikan layanan terbaik bagi pasien TBC," ujarnya.
Diharapkan, dengan program ini, target penanggulangan TBC di Yogyakarta dapat tercapai dan kualitas layanan kesehatan di wilayah ini semakin meningkat. (*)
Temuan Kasus Aktif TBC di Gunungkidul Rendah, Dinkes: Periksa Jika Bergejala |
![]() |
---|
Tekan Penularan TBC, Dinkes Gunungkidul Genjot Skrining dan Tracing Aktif |
![]() |
---|
Inovasi Puskesmas Kebondalem Lor Klaten Tekan Penularan Penyakit TBC |
![]() |
---|
Dinkes DIY Siapkan Fasyankes dan Sosialisasi Hadapi Potensi Lonjakan Covid-19 |
![]() |
---|
Epidemiolog Jawab Keresahan Uji Klinis Vaksin TBC Bill Gates: Bukan ‘Kelinci Percobaan’ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.