Hingga Mei 2024, Kasus ISPA di Gunungkidul Tembus 27.498 Kasus, Ini Imbauan Dinkes
Kepala Dinkes Kabupaten Gunungkidul, Ismono, mengatakan kasus ISPA sebenarnya penyakit yang tidak mengenal musim.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Infeksi saluran pernapasan (ISPA) di Kabupaten Gunungkidul mencapai 27.498 kasus hingga Mei 2024.
Sebagian besar penderita kategori kelompok usia 9-60 tahun.
Kepala Dinkes Kabupaten Gunungkidul, Ismono, mengatakan kasus ISPA sebenarnya penyakit yang tidak mengenal musim.
Namun, penyakit ini perlu diwaspadai memasuki masa kemarau seperti ini.
"Infeksi ini dapat menimbulkan gejala batuk, pilek, dan demam. ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak dan lansia,"ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (28/6/2024).
Dia menjelaskan sesuai dengan namanya, ISPA menimbulkan peradangan di saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru.
Baca juga: Kasus ISPA di Kulon Progo Meningkat, Sebabkan Balita Rentan Terpapar Pneumonia
Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, yang sangat mudah menular, misalnya lewat percikan air liur dari batuk penderita.
Adapun, jenis penyakitnya seperti batuk pilek dan radang tenggorokan.
"Untuk mengantisipasinya dengan menjaga kesehatan tubuh dan memakai masker jika di tempat berdebu dan keramaian, makan makanan bergizi dan seimbang, olah raga teratur dan hindari atau kurangi merokok,"tuturnya.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Bidang P2P, Dinkes Kabupaten Gunungkidul, Sidig Hery Sukoco, memaparkan kasus ISPA bergerak secara fluktuatif sepanjang 2024 ini
Pada Januari 2024, ditemukan sebanyak 5.182 kasus.
Kemudian, pada Februari mengalami penurunan menjadi 4.841 kasus dan naik lagi pada Maret sebanyak 6.688 kasus.
Lalu April, sebanyak 5.652 kasus dan terkahir Mei sebanyak 5.135 kasus.
"Paling banyak terkena itu usia 9-60 tahun. Disusul usia lansia diatas 60 tahun, anak-anak usia 5-9 tahun, dan bayi usia 0-5 tahun. Maka dari itu, penyakit ISPA perlu diwaspadai karena dapat menyerang semua usia,"urainya. (*)
Temuan Kasus Aktif TBC di Gunungkidul Rendah, Dinkes: Periksa Jika Bergejala |
![]() |
---|
Dua Kasus Malaria Ditemukan di Gunungkidul, Ini Kata Dinkes |
![]() |
---|
Kuliner Malam Jogja yang Cocok Dinikmati Saat Musim Kemarau |
![]() |
---|
BMKG Prediksi Hujan di Musim Kemarau Berpotensi Terjadi hingga Oktober 2025 |
![]() |
---|
Dinkes Gunungkidul Gandeng Sekolah dalam Upaya Pencegahan Stunting |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.