DPP Kulon Progo Upayakan Ketersediaan Air Irigasi Pertanian Selama Musim Kemarau

Kepala DPP Kulon Progo, Drajat Purbadi menilai antisipasi perlu dilakukan mengingat musim kemarau kali ini berpotensi lebih panjang.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
Petani beraktivitas di lahan sawah wilayah Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Wates, belum lama ini. DPP Kulon Progo mengupayakan ketersediaan air irigasi selama musim kemarau. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo mengupayakan ketersediaan air untuk irigasi pertanian selama musim kemarau tahun ini. Upaya tersebut dilakukan lewat berbagai program bantuan.

Kepala DPP Kulon Progo, Drajat Purbadi menilai antisipasi perlu dilakukan mengingat musim kemarau kali ini berpotensi lebih panjang.

"Meski merupakan kemarau basah, tapi diperkirakan masanya lebih panjang dibandingkan kemarau tahun lalu," kata Drajat pada Rabu (03/07/2024).

Musim kemarau panjang bisa mempengaruhi masa tanam para petani, terutama padi.

Wilayah perbukitan berpotensi paling terdampak, mengingat kebanyakan lahan pertaniannya berupa sawah tadah hujan.

Menurut Drajat, program pompanisasi jadi antisipasi menghadapi musim kemarau panjang.

Programnya dilaksanakan dalam bentuk distribusi bantuan peralatan pompa air.

"Setidaknya sudah 30 unit pompa, 4 paket peralatan pompa serta 13 unit pompa ukuran kecil yang sudah disalurkan," ungkapnya.

Para petani pun bisa memanfaatkan bantuan pompa tersebut untuk irigasi selama musim kemarau.

Baca juga: Tersangka di Kasus Sabu Lurah Hargomulyo Kulon Progo Bertambah Satu

Drajat mengatakan air bisa diambil dari sumber permukaan, seperti sungai hingga sumur yang masih tersedia.

Ia pun menyebut luas lahan pertanian bisa menyusut lantaran kurangnya persediaan air di musim kemarau.

Namun penyusutan baru akan dirasakan memasuki puncak musim kemarau.

"Kalau saat ini pertanian masih aman karena air masih tersedia," jelas Drajat.

Salah satu wilayah lahan pertanian yang bisa berdampak di musim kemarau berada di Kalurahan Pendowoharjo, Kapanewon Girimulyo.

Ketua Kelompok Tani (Poktan) setempat, Kismadi mengatakan di puncak kemarau, lahan padi bisa menyusut hingga 50 persen.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved