Waswas Menyantap MBG
Warga Kulon Progo Mulai Ragukan Program MBG, Ada yang Setuju Pelaksanaannya Dihentikan
Di Kulon Progo sendiri setidaknya sudah dua kali terjadi kasus keracunan akibat makanan dari program besutan Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Kasus keracunan makanan akibat mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) kian marak ditemukan di berbagai daerah.
Di Kulon Progo sendiri setidaknya sudah dua kali terjadi kasus keracunan akibat makanan dari program besutan Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Berbagai kejadian tersebut membuat para orangtua pelajar mulai mempertanyakan program tersebut.
Seperti Runi, orangtua pelajar asal Kapanewon Wates.
"Sekarang MBG diragukan apakah masih diperlukan," katanya dihubungi pada Minggu (21/09/2025).
Keraguan Runi muncul karena belakangan ini menu makanan yang diberikan dinilai tak sesuai selera anak.
• Warga Karangwuni Kulon Progo Gelisah Bertahun-tahun Menunggu Kejelasan JJLS
Mereka bahkan memilih untuk tidak memakannya sama sekali dan dibungkus untuk dibawa pulang.
Kualitas makanannya pun juga diragukan karena saat tengah hari kondisinya sudah mulai basi.
Kondisi tersebut membuat makanan yang dibuat menjadi sia-sia.
"Menurut saya mending dievaluasi dulu pelaksanaannya, dari pemilihan bahan hingga proses pengolahannya," ujar Runi.
Baca juga: Sekolah di Kulon Progo Klaim Tak Ada Permintaan dari SPPG untuk Rahasiakan Kasus Keracunan
Ia pun menyarankan menu MBG sebaiknya diganti yang lebih sederhana seperti telur rebus, susu, hingga kacang hijau.
Selain lebih terjangkau, kandungan gizinya juga jelas serta tidak mudah basi.
Beda cerita dengan Kumala, orang tua pelajar asal Kapanewon Temon. Ia terang-terangan setuju jika program MBG dihentikan dan dievaluasi skema pelaksanaannya.
"Mungkin bisa dengan skema menyalurkan anggaran ke sekolah agar dikelola sendiri lewat dapur sekolah atau kantin," jelasnya.
Kumala juga menilai perlu ada kurasi yang ketat pada makanan yang hendak disajikan.
Sekolah di Kulon Progo Klaim Tak Ada Permintaan dari SPPG untuk Rahasiakan Kasus Keracunan |
![]() |
---|
Boro 2 di Galur Kulon Progo Pamerkan Potensi Lokal di Ajang Biennale Jogja 2025 |
![]() |
---|
Pemkab Kulon Progo Optimalkan Destinasi di Zona Utara dan Selatan Lewat Paket Wisata Lintas Daerah |
![]() |
---|
Reaksi Kepala Disdik Sleman saat Baca Surat MBG yang Beredar: Semua Isinya Memberatkan Sekolah! |
![]() |
---|
MTsN 6 Kulon Progo Inisiasi Penggunaan Bahasa Jawa Tiap Kamis Pon, Lestarikan Budaya Lokal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.