Berita Jogja Hari Ini

Peringatan Dini Kekeringan dI DI Yogyakarta: Ancaman Serius Sektor Pertanian, Air Bersih, dan Lahan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis di beberapa wilayah di DI Yogyakarta. 

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis di beberapa wilayah di DI Yogyakarta

Peringatan ini didasarkan pada analisis data curah hujan hingga 20 Juni 2024 dan prakiraan peluang curah hujan dua dasarian ke depan. 

Kepala Stasiun Klimatologi D.I Yogyakarta Reni Kraningtyas, S.P., M.Si. menjelaskan, BMKG menetapkan status SIAGA kekeringan meteorologis untuk tiga wilayah di D.I Yogyakarta, yaitu Kabupaten Bantul Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Gunungkidul.


"Wilayah-wilayah tersebut telah mengalami lebih dari 31 hari tanpa hujan dan diprediksikan akan mengalami curah hujan rendah di bawah 20 mm/dasarian dengan peluang lebih dari 70 persen," terangnya.


Kekeringan meteorologis berpotensi membawa dampak serius pada berbagai sektor, terutama sektor pertanian. Kekurangan air untuk irigasi tanaman, khususnya bagi sektor pertanian yang mengandalkan sistem tadah hujan. 


Danpak selanjutnya yakni ketersediaan air bersih. Berkurangnya ketersediaan air tanah, yang dapat memicu krisis air bersih. 


Selanjutnya, kekeringan berpotensi berdampak pada terjadinya kebakarsn hutan dan lahan. Meningkatnya potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan akibat kondisi kering. 


BMKG menghimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah di wilayah SIAGA kekeringan meteorologis untuk mengantisipasi dampak kekeringan meteorologis pada sektor pertanian, ketersediaan air bersih, dan potensi kebakaran hutan dan lahan.


Selanjutnya, memelihara kelestarian sumber daya air dengan melakukan penghematan air dan penanaman pohon.


"Memantau informasi terkini tentang iklim dari BMKG Stasiun Klimatologi D.I Yogyakarta melalui berbagai saluran media sosial dan kontak yang tersedia," tambahnya.


Selain himbauan di atas, penting untuk dilakukan upaya pencegahan dan mitigasi kekeringan meteorologis, seperti membangun infrastruktur penampung air hujan untuk meningkatkan cadangan air.  Melakukan irigasi hemat air di sektor pertanian. 


Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hemat air dan menjaga kelestarian lingkungan. (HAN)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved