Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 11 Juni 2024: Teramati 1 Kali Guguran Lava

Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran lava. Berdasarkan pengamatan BPPTKG pada periode Selasa (11/06/2024) pukul 00.00-06.00, guguran lava terjad

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok.BPPTKG Yogyakarta
Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah terpantau meluncurkan awan panas guguran pada pukul 04.06 WIB, Minggu (9/6/2024) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran lava. Berdasarkan pengamatan BPPTKG pada periode Selasa (11/06/2024) pukul 00.00-06.00, guguran lava terjadi 1 kali. 

Guguran lava tersebut mengarahkan ke barat daya atau arah Kali Bebeng, dengan jarak luncur 900 meter .

Teramati pula 7 guguran, dengan amplitudo : 3-5 mm, dan durasi : 43-100.2 detik. Hybrid/Fase Banyak terjadi 15 kali, amplitudo : 3-10 mm, S-P : 0.3-0.5 detik, dan durasi : 5.7-7.4 detik. 

Baca juga: INFO BMKG DIY Prakiraan Cuaca Hari Ini di DI Yogyakarta, Selasa 11 Juni 2024

Vulkanik Dangkal terjadi 6 kali, dengan amplitudo : 25-70 mm, dan durasi : 7.1-15.3 detik. 

Menurut pengamatan meteorologi, cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 18.2-20.5 °C, kelembaban udara 71-99.8 persen, dan tekanan udara 874.9-918.5 mmHg. 

Secara visual, gunung kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. 

Hingga saat ini Merapi masih berstatus Siaga atau Level III. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. 

Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

BPPTKG masih akan terus memantau aktivitas Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (maw) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved