Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 24 Juni 2024: 7 Kali Guguran Lava ke Barat Daya

Gunung Merapi teramati mengeluarkan 7 kali guguran lava ke arah barat daya ( Kali Bebeng ) dengan jarak luncur maksimum 1.400 meter, Senin (24/6/2024)

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok BPPTKG
Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah terpantau mengeluarkan awan panas guguran pada Selasa (18/6/2024) malam 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi teramati mengeluarkan 7 kali guguran lava ke arah barat daya ( Kali Bebeng ) dengan jarak luncur maksimum 1.400 meter, Senin (24/6/2024).

Hal ini berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode pukul 00:00-06:00 WIB.

Baca juga: Harga Telur Ayam Ras Hari Ini Senin 24 Juni 2024 Sleman, Bantul, Kulon Progo, Gunungkidul Kota Jogja

Cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 16.8-19 °C, kelembaban udara 75-99 persen, dan tekanan udara 872.9-918.5 mmHg.

Gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 20-30 m di atas puncak kawah.

Kegempaan Guguran (Jumlah : 15, Amplitudo : 3-20 mm, Durasi : 54.8-146.9 detik).

Hybrid/Fase Banyak (Jumlah : 10, Amplitudo : 2-13 mm, S-P : 0.4-0.7 detik, Durasi : 4.6-7.1 detik).

Vulkanik Dangkal (Jumlah : 5, Amplitudo : 34-80 mm, Durasi : 6.2-19.9 detik).

Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (kur)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved