Berita DI Yogyakarta Hari Ini
BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta Pastikan Seluruh Klinik dan Fasyankes Beri Pengobatan dengan Cepat
Saat ini, layanan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di DI Yogyakarta sudah banyak yang menggunakan aplikasi digital.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Yogyakarta pastikan seluruh klinik maupun fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di wilayahnya mampu memberikan layanan pengobatan dengan cepat atau tanpa melalui antre yang lama.
"Kami, pastikan saat ini, apabila pasien membutuhkan pengobatan atau layanan kesehatan sudah tidak ada lagi yang mengantre lama. Karena, saat ini sudah menerapkan antrean online dan sebagainya," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta, M. Idar Aries Munandar, kepada awak media saat meninjau Klinik Pratama Eny di Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul , Selasa (11/6/2024).
Lalu, pihaknya memastikan bahwa saat ini, layanan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di DI Yogyakarta sudah banyak yang menggunakan aplikasi digital.
Beberapa di antaranya, berupa I-Care, Pcare, Mobile JKN, dan sejenisnya.
Dengan begitu, layanan kesehatan di DIY pada saat ini tidak lagi ribet dan memerlukan beberapa salinan berkas identitas pasien yang akan mendapatkan pelayanan kesehatan.
"Dulu, zamannya saya masih kecil, mungkin orang tua kita ada yang harus melakukan foto copy berkas identitas diri dan sebagainya. Tapi, sekarang kan tidak ada. Semua sistemnya sudah cepat," jelas Idar.
Baca juga: BPJS Kesehatan Mudahkan Peserta JKN Lunasi Tunggakan dengan Cara Mencicil Melalui Rehab
Layanan kesehatan yang mudah itu diberikan demi kenyamanan masyarakat Indonesia bagi pemegang BPJS Kesehatan.
Selain itu, juga dilakukan agar pasien lebih cepat mendapatkan penanganan kesehatan secara teratur.
Selain itu, dia juga memastikan bahwa klinik yang menerima pasien JKN tidak mendapatkan layanan yang berbeda dari lainnya dan tidak ada pungutan biaya liar.
"Kemudian, masing-masing klinik saat ini juga melakukan kreatifitas dan inovasi kepada peserta JKN. Salah satu klinik yang melakukan inovasi untuk peserta JKN melalui pendekatan budaya adalah Klinik Pratama Eny," tuturnya.
Menurut dia, klinik itu kerap menggelar Serandhul atau opera tradisional sebagai media promosi kesehatan.
Di mana, opera itu diambil dari tradisi di Jogja yang dipadukan dengan unsur kesehatan, budaya dan agama.
"Itu menjadi inovasi yang bagus juga dalam rangka membentuk pemahaman masyarakat terkait ranah kesehatan. Tapi, di klinik atau Fasyankes lain juga mungkin ada yang melakukan pendekatan medis secara humanis dan sebagainya," urainya.
Sementara itu, Tim Keselamatan Pasien Klinik Pratama Eny, dr. Solikah Ulfa K. Ardellia, mengatakan, di klinik tersebut mampu menerima 150-180 pasien per hari. Namun, pasien itu bukan lah pasien rawat inap, melainkan pasien rawat jalan.
"Di sini (Klinik Pratama Eny) juga ada dokter umum dan dokter gigi yang siap melayani pasien. Dan kamu juga menerima pasien prolanis dan kami sering melakukan kegiatan bersama, ada senam dan Serandhul," jelasnya.
Dispar DIY Luncurkan Calender of Event, Sport Tourism Terus Dieksplor |
![]() |
---|
Film 1 Kakak 7 Ponakan, Drama Keluarga yang Hangat di Penutupan JAFF 2024 |
![]() |
---|
Festival Angkringan Yogyakarta 2024: Angkat Kuliner Ikonik dengan Sentuhan Modern |
![]() |
---|
Formulasi Kenaikan UMP Mestinya Disesuaikan dengan Kondisi Daerah |
![]() |
---|
Pemda DIY Ikuti Penjurian Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah |
![]() |
---|