Propaganda Korea Utara Lewat Balon Udara Berisi Sampah, Diterbangkan ke Wilayah Korsel

Korea Utara menerbangkan balon-balon berisi sampah, tisu toilet, dan kotoran hewan ke wilayah Korsel.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
KEMENTERIAN PERTAHANAN KOREA SELATAN via AFP
Obyek asing berupa balon yang dipercaya diterbangkan oleh Korea Utara ke Korea Selatan ditemukan berisi sampah dan kotoran hewan pada Selasa (28/5/2024) malam dan Rabu (29/5/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, SEOUL - Korea Utara menerbangkan balon-balon berisi sampah, tisu toilet, dan kotoran hewan ke wilayah Korsel.

Balon-balon udara berisi sampah plastik, kertas dan benda yang diduga kotoran itu jatuh di wilayah perbatasan Gyeonggi-Gangwon.

Sebelum serangan balon udara berisi sampah ini terjadi, Korea Utara sebelumnya memang sudah membuat pernyataan yang isinya akan menghujani Korsel dengan tumpukan kertas bekas dan kotoran sebagai hukuman.

Belum genap sepekan setelah ancaman itu, Korea Utara ternyata benar-benar melakukan serangan balon udara berisi sampah ke wilayah Korea Selatan.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Staf Gabungan Seoul mengatakan serangan balon udara berisi sampah dan kotoran itu merupakan sebuah propaganda yang dilakukan oleh Korea Utara.

"Benda-benda tak dikenal yang diyakini sebagai propaganda Korea Utara diidentifikasi di wilayah perbatasan Gyeonggi-Gangwon dan militer sedang mengambil tindakan,"katanya.

“Warga negara harus menahan diri dari aktivitas di luar ruangan, tidak melakukan kontak dengan benda apa pun yang tidak diketahui, dan melaporkannya ke pangkalan militer atau polisi terdekat,” katanya dalam pernyataan yang dikirim ke kantor berita AFP seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Setelah AS, Korea Selatan dan Jepang Juga Beri Sanksi untuk Korea Utara

Kepala Staf Gabungan Seoul menilai, apa yang dilakukan oleh Korea Utara ini merupakan pelanggaran hukum internasional dan secara serius mengancam keselamatan rakyat Korea Selatan.

“Kami dengan tegas memperingatkan Korea Utara untuk segera menghentikan tindakannya yang tidak manusiawi dan rendahan ini,” tambahnya.

Pada Selasa (28/5/2024) larut malam, Provinsi Gyeonggi mengeluarkan peringatan berupa pesan teks kepada penduduk yang berbunyi, "Jangan beraktivitas di luar ruangan dan laporkan (benda dari Korea Utara) ke pangkalan

Para aktivis Korsel kadang-kadang menerbangkan balon berisi selebaran propaganda anti-Rezim Kim Jong Un dan uang untuk masyarakat yang tinggal di utara perbatasan.

Pyongyang sejak lama tidak suka dengan propaganda tersebut, diduga karena khawatir masuknya informasi dari luar dapat menimbulkan ancaman bagi rezim Kim.

Kemudian, Korea Utara baru-baru ini mengancam akan membalas.

“Pembalasan akan dilakukan terhadap seringnya selebaran dan sampah lainnya yang disebar oleh Korea Selatan di dekat perbatasan,” kata Wakil Menteri Pertahanan Kim Kang Il pada Minggu (26/5/2024).

“Tumpukan kertas bekas dan kotoran akan segera tersebar di perbatasan dan pedalaman Korea Selatan, dan negara itu akan merasakan langsung betapa besarnya upaya yang diperlukan untuk membersihkannya,” ujar Kim dikutip oleh kantor berita Pemerintah Korut, KCNA.

Sejak Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, kedua negara secara teknis masih berperang dan dipisahkan oleh perbatasan yang dijaga ketat. (*)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved