Bupati Bantul Imbau Sekolah Selektif Memilih Armada Bus yang Digunakan untuk Study Tour
Imbauan itu disampaikan mengingat beberapa hari terakhir kerap terjadi kecelakaan lalu lintas saat pelaksanaan study tour.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengimbau kepada setiap sekolah untuk memastikan keamanan moda transportasi atau bus yang akan dipergunakan untuk kegiatan study tour.
Imbauan itu disampaikan mengingat beberapa hari terakhir kerap terjadi kecelakaan lalu lintas saat pelaksanaan study tour.
Satu di antaranya yakni tragedi kecelakaan maut yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat pada beberapa waktu lalu.
"Pihak sekolah harus memastikan bahwa bus yang digunakan untuk study tour itu haruslah memiliki uji KIR yang masih berlaku. Dia harus memastikan bahwa itu adalah armada dari perusahaan legal, perusahaan yang taat pajak," kata Halim, Senin (27/5/2024).
Menurut Halim, hal-hal tersebut juga menjadi syarat bagi perusahaan jasa angkutan pariwisata, agar konsumen termasuk siswa yang menggunakan armada umum terlindungi secara maksimal.
Di sisi lain, Halim menyebut, bahwa sebenarnya pelaksanaan study tour bukan hal yang wajib untuk diikuti oleh siswa, sepanjang itu bukan masuk dalam kurikulum pendidikan.
"Study tour atau piknik itu tidak wajib. Kecuali, itu jadi bagian kurikulum. Contohnya, visit factory bagi SMK-SMK jurusan tertentu," urainya.
Baca juga: Kepala Dinas Pariwisata DIY Tegaskan Keamanan Study Tour dengan Sertifikasi dan Kendaraan Laik Jalan
Disampaikannya, jika study tour menjadi bagian dari pembelajaran dan bagian dari kurikulum, maka harus diikuti.
Tetapi, kalau study tour dalam pengertian yakni piknik, maka tidak wajib.
"Sekolah juga tidak boleh mewajibkan atau memaksa siswanya untuk ikut study tour (piknik). Sifatnya itu pilihan saja," terang Halim.
Ditambahkan, bagi siswa yang memiliki kemampuan dari segi finansial dan ada kesepakatan bersama terkait pelaksanaan study tour, maka akan dipersilahkan.
"Itu pilihan masing-masing. Mau ikut atau tidak. Jadi, yang paling penting itu tidak ada kewajiban bagi siswa untuk mengikuti study tour. Kan study tour pasti diputuskan dari forum musyawarah. Apakah itu forum orangtua siswa, ataukah itu siswa sendiri," paparnya.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 2 Pajangan, Heru, mengatakan pihaknya ada rencana melaksanakan study tour pada beberapa bulan ke depan.
Study tour itu sudah direncanakan sejak awal tahun 2024 dan disusun berdasarkan kesepakatan bersama orangtua siswa dan para siswa.
"Study tour itu akan diikuti oleh siswa kelas delapan yang naik kelas sembilan pada tahun ajaran baru besok. Lalu, dari 165 siswa di kelas itu, hanya ada sekitar 105 atau 107 siswa yang ikut. Sisahnya tidak ikut," jelas dia.
75 Lurah di Bantul Akan Ikuti Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan |
![]() |
---|
Ada Defisit Dalam KUA PPAS, Pemkab Bantul Optimistis Garap Sejumlah Program Kerja pada 2026 |
![]() |
---|
Pesan Tegas Bupati Halim Jelang Laga PSIM Yogyakarta vs Arema FC di SSA Bantul |
![]() |
---|
Pemkab Bantul Pastikan Tak Ada Kenaikan Tarif PBB pada 2025 dan 2026 |
![]() |
---|
Tanggapan DPRD dan Bupati Bantul terkait Pidato Kenegaraan Presiden Jelang HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.