Belasan Warga di Yogyakarta Dilatih Ciptakan Pakaian Ramah Lingkungan
Pelatihan intensif selama 12 hari ini tidak hanya memberikan pengetahuan dasar dalam menjahit, tetapi juga menghasilkan beragam output pembelajaran
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejumlah masyarakat di Yogyakarta dibekali keterampilan menciptakan pakaian sehari-hari hingga pakaian ramah lingkungan.
Sebagaimana diketahui, dunia fashion terus menggeliat di Yogyakarta seiring hadirnya marketplace yang memudahkan penjualan produk.
Hal ini mendorong sejumlah masyarakat mengikuti pelatihan menjahit bersama Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Putri Ayu Mandiri.
Belum lama ini, LPK Putri Ayu Mandiri bekerjasama dengan Disnakertrans Sleman menggelar pelatihan menjahit.
"Acara ini kami laksanakan Kamis kemarin. Ini menjadi tonggak penting bagi 16 peserta dari Kapanewon Gamping yang telah menyelesaikan pelatihan selama 12 hari dengan penuh dedikasi dan semangat," kata Kepala LPK Putri Ayu Mandiri, Wahyuningsih, Jumat (17/5/2024).
Sejumlah pejabat turut hadir dalam penutupan masa pelatihan fashionprenuer kali ini.
Pelatihan yang intensif selama 12 hari ini tidak hanya memberikan pengetahuan dasar dalam menjahit, tetapi juga menghasilkan beragam output pembelajaran yang mengesankan.
Baca juga: Disnakertrans Kulon Progo Beri Pelatihan Kompetensi ke 80 Warga, Atasi Masalah Pengangguran
Para peserta berhasil menguasai pembuatan pola dasar, suatu keterampilan yang sangat penting dalam dunia fashion, yang kemudian diterapkan dalam menciptakan karya-karya yang menakjubkan.
Salah satu karya yang dihasilkan adalah Rok A Line yang elegan dan Blouse tanpa kerah yang modern, mencerminkan keahlian dan kreativitas para peserta dalam mengaplikasikan teknik-teknik menjahit yang mereka pelajari selama pelatihan.
"Mereka juga berhasil menciptakan baju anak yang lucu dan menggemaskan, serta celana kolor piyama yang nyaman dan modis," tuturnya.
Kebaya, sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia, juga menjadi fokus penting dalam pelatihan ini.
Peserta dengan bangga menghasilkan kebaya yang anggun dan memukau, menggabungkan tradisi dengan sentuhan modern yang menarik.
Pengayaan kemeja dengan teknik dan desain yang inovatif juga menjadi bukti nyata dari perkembangan kreativitas para peserta.
"Saya sangat bahagia sekaligus berbangga menyaksikan wajah-wajah cerah ceria peserta yang telah berhasil menyelesaikan pelatihan ini dengan prestasi yang sesuai kebutuhan pasar. Ini sangat potensial sekali tentunya untuk mendongkrak perekonomian," terang dia.
Wahyuningsih menjelaskan, para peserta juga peserta juga mendapat pelatihan dalam menciptakan outer zero waist yang ramah lingkungan dan trendi, menunjukkan kesadaran mereka terhadap keberlanjutan lingkungan dalam industri fashion.
| Guru SMA Mutual Magelang Ikuti Pelatihan Cambridge Teacher Training |
|
|---|
| Dinkes DIY Perketat Pengawasan Dapur MBG Usai Kasus Keracunan, 80 Persen Penjamah Makanan Dilatih |
|
|---|
| Tim Medsos Pusdal LH Jawa Ikuti Pelatihan Jurnalistik Bersama Tribun Jogja |
|
|---|
| Lima Kelompok Nelayan Gunungkidul Terima Bantuan Mesin Kapal |
|
|---|
| BPOB dan STIE Pariwisata API Yogyakarta Kolaborasi Tingkatkan Kompetensi Pemandu Wisata |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.