Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Masih Banyak Warga Nekat Buang Sampah di Luar Jam Operasional Depo Mandala Krida
Masih banyak warga nekat membuang sampah di Depo Mandala Krida, di luar jam operasional yang telah ditentukan.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Masih banyak warga nekat membuang sampah di Depo Mandala Krida, di luar jam operasional yang telah ditentukan.
Hal ini berakibat pada kondisi depo yang tidak terjaga kebersihannya dan menghambat kelancaran operasional.
Depo Mandala Krida, seperti depo lainnya di Kota Yogyakarta, memiliki jam operasional yang telah diatur, yaitu buka selama 2 hari dan tutup 1 hari. Jam pembuangan sampah pun dibatasi, seperti di Depo Mandala Krida yang buka dari pukul 06.00 WIB hingga 07.00 WIB.
Meskipun aturan tersebut telah ditetapkan, masih saja ada warga yang nekat membuang sampah di luar jam operasional.
Hal ini diakui oleh Pengawas Lapangan Depo Mandala, Mayar, yang mengatakan bahwa petugas kerap kali harus menegur warga yang membuang sampah di luar jam yang ditentukan.
"Yang nekat juga ada. Dikasih tahu gak mau, bilangnya udah satu bulan (tidak diambil sampahnya). Sampah kemana kok cuma sekian. Gak bisa jawab," ungkap Pengawas Lapangan Depo Mandala, Mayar, Jumat (10/5/2024).
Baca juga: Masih Ada Tumpukan Sampah di Jalanan Pasca Desentralisasi, Ini Respon DLHK DIY
Ditambahkannya, saat ini jumlah orang yang membuang sampah secara mandiri, atau sampah dari rumah tangga meningkat signifikan. Jika dulu tercatat ada 850 orang yang membuang di Depo Mandala Krida, saat ini ada sekitar 1.000.
"Sekarang mandiri itu tidak tercover, saking banyaknya, yang rumah tangga, langsung buang lokasi. Dikarenakan sama penggerobak dinaikan tarifnya, gak mau. Dulu belum separah ini. Secara aturan boleh (buang langsung), tapi jadi gak terkelola baik," ujar Mayar.
Dari pantauan Tribun Jogja, sejumlah petugas pun harus merapikan sampah-sampah yang masuk untuk nantinya dibawa ke TPST Nitikan. Meski begitu, disebut Mayar TPST Nitikan sendiri belum bisa mengelola seluruh sampah di Kota Jogja.
"Dibawa ke Nitikan, diproses kesana, tapi kan gak semuanya, di sana cover 1 kota. Sehari 20 - 30 ton, gak bisa cover semua," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )
Dispar DIY Luncurkan Calender of Event, Sport Tourism Terus Dieksplor |
![]() |
---|
Film 1 Kakak 7 Ponakan, Drama Keluarga yang Hangat di Penutupan JAFF 2024 |
![]() |
---|
Festival Angkringan Yogyakarta 2024: Angkat Kuliner Ikonik dengan Sentuhan Modern |
![]() |
---|
Formulasi Kenaikan UMP Mestinya Disesuaikan dengan Kondisi Daerah |
![]() |
---|
Pemda DIY Ikuti Penjurian Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.