Berita Kriminal

Kasus Perkelahian Berujung Dua Orang MD di Klaten, Polisi Buru Manusia Silver

Jajaran Satreskrim Polres Klaten masih mencari titik terang kasus perkelahian berujung meninggalnya dua orang pengamen di Kecamatan Prambanan Klaten.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribun Jogja/Dewi Rukmini
Petugas kepolisian sedang melakukan olah TKP peristiwa duel maut di Desa Kebondaleman Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (8/5/2024). 

Kesaksian Warga

Seorang warga bernama Ahmad (44), mengungkapkan detik-detik perkelahian itu terjadi.

Meski tidak melihat insiden itu sejak awal.

Namun, saat kejadian ia mendengar suara berisik seperti orang sedang bertengkar di ruas jalan kampung tepat di depan rumahnya.

"Kejadiannya itu habis Magrib. Dari dalam rumah saya mendengar suara berisik kayak orang berantem.

"Terus ada orang yang melerai uwis-uwis (sudah-sudah) gitu.

"Lalu, pas saya buka pintu, dua orang sudah tergeletak di jalan dan bersimbah darah," ceritanya.

Ahmad mengaku tidak menyangka insiden berdarah itu terjadi di depan rumahnya.

Pasalnya, ia mengetahui bahwa hubungan pertemanan kedua korban dan terduga pelaku yang merupakan tetangganya, sangat dekat.

Bahkan salah satu korban berinisial W, sering menitipkan anak bayinya kepada istri B, saat pergi bekerja.

"Ya tidak menyangka bakal terjadi kayak gini. Saya sebagai warga pengennya situasi aman terkendali," ujarnya.

Lebih lanjut, Ahmad mengatakan bahwa korban meninggal berinisial W dan S adalah pengamen yang sering ngetem di Simpang Empat lampu merah Srimulyo Sidodadi, Prambanan.

Begitu juga tetangganya, B (terduga pelaku) yang mengamen dengan cara menjadi manusia silver.

Sosiolog Fakultas Ilmu Sosiologi dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Widya Mataram (UWM), Dr. Mukhijab MA menjelaskan, ada sebuah filosofi yang dipopulerkan Thomas Hobbes yang cukup kontekstual dengan apa yang terjadi di Klaten itu.

“Manusia adalah serigala bagi serigala lain atau homo homini lupus. Untuk memenuhi hajat atau kepentingannya, siapapun bisa kalap mata,” ucap Mukhijab kepada Tribun Jogja, Kamis (9/5/2024).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved