Berita Kulon Progo Hari Ini

Beras Asal Jatisarono Nanggulan Kulon Progo Naik Kelas Lewat Program Beras ASN

Dinkop-UKM DIY melirik potensi produk lokal yang dihasilkan dari Kalurahan Jatisarono, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo .

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Dokumentasi Humas Dinkop-UKM DIY
Sarasehan SiBakul di Balai Kalurahan Jatisarono, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo yang digelar oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop-UKM) DIY belum lama ini. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop-UKM) DIY melirik potensi produk lokal yang dihasilkan dari Kalurahan Jatisarono, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo .

Produk lokal tersebut berupa beras hasil pertanian setempat.

Kepala Bidang Layanan Kewirausahaan, Dinkop-UKM DIY, Wisnu Hermawan mengatakan beras dari Jatisarono jadi salah satu produk pangan unggulan DIY.

"Sebab beras ini juga sudah masuk dalam program Beras ASN (Aparatur Sipil Negara)," jelas Wisnu memberikan keterangannya pada Rabu (17/04/2024).

Lewat program ini, para ASN di DIY diwajibkan membeli beras yang dihasilkan dari petani lokal.

Tujuannya untuk mengangkat produk pangan lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan petaninya.

Wisnu pun menyebut beras asal Jatisarono merupakan jenis yang berkualitas dan unggulan.

Sebab didukung dengan kondisi tanah yang subur hingga lahan sawah yang luas.

Baca juga: Disdagin Kulon Progo Pastikan Persediaan BBM hingga LPG Aman selama Libur Lebaran

"Apalagi Jatisarono ini kan jadi salah satu wilayah basis pangan lokal," katanya.

Wisnu menyebut Jatisarono juga kaya akan berbagai potensi lain, khususnya di bidang UMKM.

Terbukti saat ini sudah cukup banyak pelaku UMKM yang bergabung dalam program pembinaan SiBakul.

Ia pun mendorong agar pelaku UMKM di Jatisarono terus mengembangkan diri. Salah satunya dengan memperluas jaringan agar produk semakin dikenal lebih luas lagi.

"Yang penting adalah bagaimana membangun citra agar produk lokal Jatisarono bisa disukai oleh publik secara lebih luas," ujar Wisnu.

Lurah Jatisarono, Arif Budi mengatakan wilayahnya sudah ditunjuk sebagai percontohan untuk pengembangan beras organik.

Wujudnya berupa produk beras bermerek JOSS (Jatisarono Organik Sehat Sejahtera (JOSS).

Program tersebut didukung dengan luasnya lahan sawah yang mencapai separuh wilayah Jatisarono.

Selain itu, sebagian besar penduduknya juga berprofesi sebagai petani.

Namun ada banyak produk lokal lain yang saat ini juga tengah dikembangkan.

Mulai dari berbagai produk makanan hingga kerajinan dalam bentuk industri rumahan yang menyerap banyak tenaga kerja.

"Tentunya diperlukan dukungan banyak pihak agar potensi yang kami miliki bisa dikembangkan lebih baik lagi," kata Arif.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved