Human Interest Story
Puluhan Tahun Mengabdi, Ipda Subadiyo Tak Jenuh Meski Harus Bertugas Saat Lebaran
Ada banyak kisah yang tersisa dari momen libur Idulfitri atau Lebaran tahun ini. Terutama dari mereka yang tetap harus menjalankan tugas
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Ada banyak kisah yang tersisa dari momen libur Idulfitri atau Lebaran tahun ini.
Terutama dari mereka yang tetap harus menjalankan tugas ketika yang lain sedang menikmati liburannya.
Itulah yang dirasakan oleh Ipda Subadiyo, Komandan Regu (Danru) 2 Pos Pelayanan (Pos Yan) Temon, Kulon Progo.
Setiap hari selama libur Lebaran, ia harus bertugas demi memastikan kelancaran masa libur.
Baca juga: Bawaslu Bantul Soroti Beberapa Kerawanan Saat Pilkada 2024, Termasuk Soal Pemutakhiran Data Pemilih
Tugas itu pun juga ia jalani saat hari pertama Idulfitri.
Saat masyarakat berkumpul dengan keluarga, ia justru tetap harus bertugas di lapangan.
"Tapi saya sudah biasa, tetap enjoy saja," kata Subadiyo ditemui Tribun Jogja belum lama ini.
Pria yang sudah mendekati masa purna tugasnya ini sudah mengabdi sebagai anggota polisi selama 35 tahun.
Berbagai dinamika pun sudah ia lewati selama menjalankan tugas.
Seperti saat harus bertugas di luar pulau.
Subadiyo mengaku sudah merambah Sumatra bahkan Kalimantan demi menjalankan tugas-tugasnya.
"Terakhir ya kembali lagi ke Pulau Jawa, ke kampung halaman saya," kata pria asli Temon, Kulon Progo ini.
Subadiyo juga kerap ditugaskan saat momen-momen padat seperti Lebaran.
Ia tak hanya bersiaga di pos, tetapi juga berpatroli hingga berdiri di bawah teriknya matahari demi menjaga lancarnya arus kendaraan pemudik.
Konsekuensinya tentu, ia tidak bisa berkumpul dengan keluarga besar saat momen Idulfitri.
Hal ini pun terus terjadi setiap tahunnya, seperti tahun ini.
"Tapi keluarga saya sudah mengerti dan memaklumi, bahwa saya harus bertugas," kata Subadiyo.
Ia pun mengaku tetap semangat selama menjalankan tugasnya di Lebaran tahun ini.
Bahkan tak segan untuk membantu para pemudik yang sedang kesusahan.
Ia menuturkan, ada satu keluarga yang baru tiba di Kulon Progo menggunakan bus, namun kehabisan uang untuk menuju rumah.
Untungnya, mereka berhenti dekat Pos Yan Temon.
"Kami langsung mengantarkan mereka ke rumah, ini pertama kalinya ada kejadian seperti ini," ujar Subadiyo.
Dinamika seperti inilah yang membuat dirinya tetap menikmati pekerjaan tersebut.
Ia mengaku tak pernah jenuh bahkan tetap sabar dalam menghadapi beragam perilaku pemudik.
Subadiyo pun turut menyelipkan doa dan harapan bagi para pemudik Lebaran tahun ini.
Terutama agar mereka bisa menikmati liburannya dengan maksimal bersama keluarga.
"Yang pasti kami selalu mendoakan mereka agar selamat sampai tujuan," katanya. (alx)
| Saat Seniman Visual Lulusan ISI Yogyakarta Meresapi Realitas TPST Bantar Gebang |
|
|---|
| Kisah Eka Noviana, Dosen Farmasi UGM yang Masuk Daftar Top 2 Persen Ilmuwan Berpengaruh Dunia |
|
|---|
| Kisah Poniyati, 30 Tahun Mengabdi Tanpa Kepastian, Kini Resmi Diangkat Jadi PPPK di Bantul |
|
|---|
| Kisah Zaira Bertels, Bangun Usaha Pemanfaatan Limbah di Sleman Jadi Produk Interior Berskala Ekspor |
|
|---|
| Cerita Siswi Sekolah Rakyat di Bantul, Sempat Susah Tidur dan Kangen Rumah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.